Vice President ADB: Makassar Memang Layak dan Pantas Dapat Bantuan Asian Development Bank
Kota Makassar mendapatkan bantuan dana dari Asian Development Bank (ADB) berkat keseriusan wali kota Makassar membangun kotanya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kota Makassar mendapatkan bantuan dana dari Asian Development Bank (ADB) berkat keseriusan wali kota Makassar membangun kotanya.
"Saya meskipun Vice President (VP) ADB tak terkait dengan Indonesia. Yang terkait justru Managing Director ADB," kata Bambang Susantono (53), Vice-President ADB untuk manajemen pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan kepada Tribunnews.com, Sabtu (6/5/2017).
Menurutnya, kalau sudah menjabat di ADB, dia menjadi milik ADB meskipun Bambang tetap warga negara Indonesia.
"Kita harus bekerja secara framework yang harus melayani 4,5 miliar penduduk Asia. Saya melihat policy secara profesional dan bersyukur dapat melayani 4,5 miliar orang Asia," kata Bambang.
Awal mula Makassar mendapatkan dana pinjaman tersebut karena masing-masing negara dalam hal ini Makassar dari Indonesia memiliki program, mengajukan dan punya komitmen melakukan reformasi capacity-nya dengan baik.
"Program yang diajukan Makassar menjadi kota masa depan yang tak hanya membenahi kebutuhan dasar sehari-hari masyarakatnya saja, tetapi juga menerapkan teknologi baru di sana," ujar Bambang.
Demikian pula pengembangan social media, penggunaan satelit digital image guna melayani kebutuhan penduduk kota.
Baca: Mengenal Bambang Susantono Vice President Asian Development Bank di Manila
"Selain Makassar ada pula negara lain seperti dari Mongolia dengan Kota Ulan Bator-nya, Georgia serta Fiji," kata Bambang.
Menurutnya, Makassar terpilih karena komitmen kuat mereka termasuk kerja keras wali kota untuk membangun kotanya.
"Nah, komitmen kuat itu yang telah dibuktikan selama ini rupanya menjadi variable yang oleh teman di ADB bagian urban grup dianggap sudah tepat dengan kriteria mereka dan kelihatan cukup serius sehingga memilih Makassar untuk bantuan ADB," katanya.
"Semua itu ada indikator transparan, akuntable, serta refleksi kondisi setempat yang memang sudah tepat dan berarti semua itu memang bukan dari saya, tetapi karena Makassar memang layak dan pantas untuk mendapatkan bantuan," kata Bambang.