TribunTravel.com/Apriani Alva

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kasus peneyerangan dan pemukulan terjadi di Phuket, Thailand.

Pemukulan secara brutal ini terjadi menimpa seorang penjaga toilet umum.

Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pria yang memakai t-shirt biru memukul penjaga toilet.

Kejadian tersebut berlangsung Bangla Road di Phuket pada pukul 3:50 dini hari waktu setempat, seperti dilansir dari laman nextshark.com.

Penjaga toilet tersebut adalah Abdull Seesa yang bekerja partime untuk menambah uang saku.

Para pengguna toilet diwajibkan membayar 10 bath atau sekitar Rp 4 ribu untuk tiap penguna.

Pria tersebut dilaporkan bersama dua orang wanita berambut pirang.

Permasalahannya sangat sepele, turis ini tak ingin membayar biaya kebersihan toilet.

Pada video CCTV terlihat, Sean awalnya berbincang-bincang dengan bule pria.

Bule tersebut terlihat agresif ketika mendegar biaya sebesar 29 bath.

Di pertengahan percakapan tersebut, Seesa mengambil sebuah handphone untuk berniat menelpon seseorang.

Namun tiba-tiba, bule mengambil handphone Seesa kemudian menampar dan memukul kepala Seesa hingga terpelanting.

Seesa mundur namun pria bule terus berteriak dan mendorong badannya yang lebih kecil.

Bule tersebut semakin menjadi-jadi dengan memukuli anak yang masih berusia 10 tahun tersebut.

Seseorang yang muncul mencoba menghentikan perkelahian namun juga ikut dipukul.

Ketika ada kesempatan, Seesa bisa melarikan diri.

Tohee Seesa, ayah Abdull Seesa menawarkan 5 ribu bath atau sekitar Rp 1,9 juta bagia siapa saja yang bisa memberikan informasi untuk menangkap turis yang tak diketahui indentitasnya.

Bahkan kewarganegaraannya saja belum dikethui, hanya saja diperkirakan bule ini berusia antara 30-40 tahun dan mampu berbicara bahasa Inggris.

Tohee Seese berkata:

"Orang macam apa yang melakukan ini pada seorang anak berusia sepuluh tahun? Kami ingin menangkapnya.

"Dia tidak membayar 10 bath untuk menggunakan toilet dan menyerang anak saya. Orang ini harus membayar toilet untuk kebersihan dan perbaikannya.

"Kami akan memberikan balasan untuk siapa saja yang bisa menangkap orang tersbut sehingga polisi dapat menghukumnya."

Berikut video rekaman CCTV yang memperlihatkan kejadian ini.