Duterte Tetapkan Maute sebagai Organisasi Teroris Internasional Setaraf ISIS
Ratusan orang tewas akibat aksi penyerbuan kelompok Maute di Filipina, yang tingkat keparahannya ditandai pengibaran bendera ISIS
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Kelompok Maute kini ditetapkan menjadi organisasi teroris internasional setaraf ISIS.
Ratusan orang tewas akibat aksi penyerbuan kelompok Maute di Filipina, yang tingkat keparahannya ditandai pengibaran bendera ISIS di penjuru Marawi, Filipina.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memberlakukan darurat militer di seluruh daerah selatan Mindanao itu, yang menjadi rumah bagi 200 ribu orang.
Baca: Geng Motor Ciputat Ini Terkenal Sadis, Aniaya Korban dengan Senjata Tajam
Sebelumnya, Maute hanya dianggap sebagai sindikat bersenjata lokal yang datang dari klan keluarga tertentu dan berkaitan dengan kelompok Front Pembebasan Rakyat Moro (MILF).
Namun, sekarang Maute telah ditetapkan menjadi organisasi teroris internasional setingkat ISIS, melalui pemberlakuan darurat militer oleh Duterte.
Nama kelompok tersebut selanjutnya akan disebut sebagai Maute ISIS, demikian pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Eduardo Año.
"Mereka dinamakan Maute ISIS karena kedua kelompok tersebut (Maute dan ISIS) sebetulnya sama saja," jelas Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.
Meski belum ada bukti hubungan langsung antara kedua kelompok itu, aksi Maute di Filipina ternyata dihebohkan di situs resmi ISIS, menandakan aksi tersebut mendapat dukungan ISIS.
Bagi warga muslim di Mindanao, Maute hingga kini dikenal sebagai kelompok fanatik pendukung ISIS yang memiliki misi dan menimbulkan ancaman berbahaya.
Maute didirikan oleh dua kakak beradik bernama Omar dan Abdullah Maute, yang awalnya menamai kelompok tersebut 'Daulah Islamiah' sebelum akhirnya lebih dikenal dengan nama 'Maute'.
Omar dan Abdullah Maute merupakan keturunan suku Maranao, warga lokal Lanao, daerah berpenduduk mayoritas muslim di Mindanao. (PhilStar)