Malaysia Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Serangan Teroris ISIS Selama Ramadan
Pasalnya, para militan mempercayai bulan suci Ramadan adalah waktu tepat melancarkan aksi karena mereka akan menerima lebih banyak berkat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia bersiaga penuh untuk mencegah serangan teror selama bulan Ramadan.
Pasalnya, para militan mempercayai bulan suci Ramadan adalah waktu tepat melancarkan aksi karena mereka akan menerima lebih banyak berkat.
Demikian disampaikan kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, Rabu (14/6/2017).
"Saya tidak ingin membeberkan apa persiapannya, karena kami tidak ingin menyebabkan persoalan tidak perlu. Tetapi saya meyakinkan Anda bahwa kita mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah bencana apapun atau setiap kejadian tak diinginkan," katanya saat jumpa pers.
"(Satuan anti-terorisme) bekerja 24 jam," tambah Abu Bakar.
Baca: Wiranto: Setelah Marawi Digempur, Kelompok ISIS Berpeluang Menyebarkan Jejaring ke Wilayah Lain
Pekan lalu, The Malay Mail melaporkan sekitar 40.000 petugas akan siaga nasional untuk menjaga keamanan selama Ramadan.
Mereka termasuk 8.000 petugas dari departemen lalu lintas untuk memantau lalu lintas.
"Malaysia hanya mengalami satu serangan yang terkait dengan ISIS," menurut polisi setempat.
Serang itu yakni ledakan granat di sebuah bar di negara bagian Selangor tahun lalu dan melukai delapan orang.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, 234 warga Malaysia telah ditangkap karena dicurigai terlibat dalam kelompok militan ISIS pada 22 Februari 2017.
Bukan itu saja, polisi juga telah mengidentifikasi 95 warga Malaysia yang bergabung dengan kelompok militan ISIS di Suriah.
"Kami selalu waspada tinggi terhadap terorisme," kata kepala polisi itu kepada Channel NewsAsia. (Channel News Asia).