Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Taksi Jepang Ini Mendadak Jadi Viral di Medsos

Langsung saja sang nenek berterian "Penipuan!" tetapi terlambat karena sudah naik taksi.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sopir Taksi Jepang Ini Mendadak Jadi Viral di Medsos
Asahi
Masayuki Sakaguchi (58) di depan taksinya menerima penghargaan dari pemda Saitama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang sopir taksi Jepang Masayuki Sakaguchi (58) mendadak jadi viral, jadi pahlawan di medsos Jepang karena berhasil menggagalkan penipuan terhadap seorang wanita tua usia 72 tahun.

"Awalnya wanita tua itu ditelpon seorang lelaki berpura-pura sebagai anaknya, minta pinjam uang segera karena gagal main saham. Setelah uang diberikan, wanita tua menelpon anaknya, baru ketahuan kalau dia kena tipu. Tapi sang penipu keburu masuk taksi, namun tetap dikejarnya. Taksi berhenti di persimpangan karena lampu merah dan sang wanita tua berhasil mengetuk jendela taksi sehingga sopir mendengar dan mngetahui, berusaha ikut menangkapnya pula," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (26/6/2017).

Uang 3 juta yen tunai dibawa sang nenek ke taman di Nakaoki 3 chome, kota Kawaguchi perfektur Saitama sesuai janjinya di telpon.

"Saya disuruh anak ibu untuk mengambil uang," papar sang penipu kepada sang ibu dan percaya saja lalu menyerahkan uang tunai tersebut.

Segera setelah diserahkan sang ibu tanggal 2 Juni 2017 jam 15:30 di taman itu, nenek menelpon anaknya dan tentu saja anaknya kaget sekali.

"Gila, gak mungkin dan tak benar itu. Masak saya main saham segala macam, itu penipuan bu," jawab anaknya terkejut sekali, ungkap polisi menirukan cerita sang nenek.

Berita Rekomendasi

Langsung saja sang nenek berterian "Penipuan!" tetapi terlambat karena sudah naik taksi.

Ibu dari Yokohama itu yang mamasukkan uangnya ke dalam plastik coklat sesuai arahan sang penipu, setelah melihat penipu kabur, bukan hanya berteriak "Penipu" tetapi juga mengejar taksi tersebut dari belakang.

Beruntung ada lampu merah sehingga taksi berhenti dan nenek itu tak lama sampai ke tempat taksi dan menggedor kaca belakang taksi.

"Buka.. buka, hei penipu, kembalikan uang saya!" teriaknya yang segera dilihat sopir taksi yang langsung membuka jendela tempat duduk sang penipu.

Begitu jendela taksi dibuka, tas plastik coklat berisi uang 3 juta segera direbut sang nenek dan penipu kabur karena mau ditangkap sopir taksi.

Kini giliran sopir taksi Masayuki Sakaguchi (58) yang berteriak "Penipuan!" sehingga kedengaran lingkungan sekitarnya.

Mr. Seiichi Takechi (59), seorang pimpinan perusahaan AC (pendingin udara ruangan) yang sedang bekerja dekat lokasi kejadian, dan juga Katsuyoshi Ishizuka (47) mendengar teriakan tersebut langsung membantunya.

Takechi mengejar Penipu dan Ishizuka, warga saitama, menelpon polisi 110 yang segera datang, akhirnya berhasil ditangkat di tengah jalan dalam pengejaran bersama-sama polisi.

"Sebenarnya penipu iungin mengambil uangnya di stasiun JR Akabane, tetapi dialihkan ke taman tersebut di Nakaoki Kawaguchi."

Penipu adalah pengangguran berusia 45 tahun dari daerah Chuoku kota Saitama bekerjasama dengan temannya, yang awalnya tidak mengakui dan mengatakan hanya bekerja sendiri. Polisi masih terus mengusut dan mengejar tremannya tersebut yang berperan dengan suara pura-oura sebagai anak nenek tersebut.

"Untung saja ada sopir taksi yang berhenti dan membantu saya. Kalau tidak wah uang saya habis deh diambil uang itu," ungkap sang nenek kepada polisi.

Sedangkan Sakaguchi yang berkomentar kepada pers mengatakan, "Saya hanya refleks otomatis saja karena ada yang aneh dan nenek berteriak penipuan jadi saya bantu untuk menangkap penipu itu dari dalam, tapi dia lolos kabur dari pintu mobil sebelahnya," paparnya.

Ishizuka mengomentari, "Saya juga hanya menanggapi otomatis saja setelah ada orang teriak penipuan, lalu menelpon polisi."

Sedangkan Takechi yang mengeja penipu mengomentari, "Saya senang bisa berpartisipasi menjaga keamanan di sekitarnya. Mungkin inilah yang harus dilakukan kita semua, bekerjasama sehingga mengurangi tingkat kejahatan di sekeliling kita," paparnya.

Ada kemungkinan ungkap sumber Tribunnews.com kejahatan tersebut bersindikat mafia Jepang (yakuza) sehingga pengusutan lebih dalam masih terus dilakukan kepolisian Saitama.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas