Ternyata Uang Proteksi Yakuza Jepang Masih Terus Berjalan di Ginza Tokyo
Namun hasilnya ternyata sampai kini masih saja terus harus ada uang setoran buat kalangan yakuza di sana.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ternyata sampai kini (26/6/2017) uang proteksi yang diberikan ke mafia Jepang (yakuza) setiap bulannya (Mikajimeryo) masih tetap berjalan sampai sekarang dengan jumlah puluhan ribu yen per bulan.
"Kita masih terus memberikan mikajimeryo per bulan sekitar 50.000 yen kepada anggota yakuza dari Yamaguchigumi. Gak berani saya menghentikannya bisa repot urusannya nanti," papar sumber Tribunnews.com seorang mama yang menjaga sebuah pub di Ginza Senin ini (26/6/2017).
Uang setoran kepada yakuza di Ginza memang rata-rata 50.000 yen per bulan, tambahnya, "Yang penting harus setor deh. kalau tidak, ya kita bisa diganggu atau bahkan nasib kita habis deh, bisa saja di bunuh kalau mereka kesal."
Dari uang mikajimeryo saja sebuah organisasi yakuza bisa dapat sedikitnya 100 juta yen per bulan, tidak kecil memang.
Umeki Hisashi seorang anggota Tamaguchigumi bersama 6 orang bawahannya ditangkap polisi belum lama ini karena terbukti mengambil uang proteksi selama April 2013 hingga April 2017 sehingga total sedikitnya 3,4 juta telah diterimanya untuk proteksi terhadap sebuah pub di Ginza saja.
Upaya untuk menghadapi dan menentang Yakuza memang selalu dilakukan. Bahkan 1 Februari 2017 para mama pemilik pub di Ginza melakukan unjuk rasa bersama polisi mengkampanyekan anti yakuza di Ginza.
Namun hasilnya ternyata sampai kini masih saja terus harus ada uang setoran buat kalangan yakuza di sana.
Menentang memberikan mikajimeryo memang berakibat bermacam-macam.
Seorang mama pemilik pub di Kitakyusu tak mau memberikan uang proteksi, harus berakhir mukanya disayat pisau hingga rusak. Akhirnya Keigo Kikuchi (44), bos nomor tiga Kudokai serta 9 pelaku lain ditangkap polisi dengan tuduhan percobaan pembunuhan yang akan menghadapi ancaman hukuman maksimal sekitar 10 tahun.
Sebuah kabaret di Nagoya dibakar yakuza akibat tak mau memberikan mikajimeryo.
Tiga orang mengalami luka bakar berat, dua wanita, dan satu lagi Osamu Sano (27) akhirnya meninggal dunia.
Keluarganya menuntut Shinobu Tsukasa (bos Yamaguchiguimi) bersama wakilnya, Kiyoshi Takayama dan tiga anggota Yakuza lainnya, dengan kompensasi biaya 150 juta yen atas kematian anggota keluarganya saat kebakaran sebuah klub di Nagoya tanggal 3 September 2010.
Apakah memang mikajimeryo bisa dihapuskan di bumi negeri Sakura ini? Banyak sekali orang tidak optimis akan hal tersebut. Yang pasti polisi anti yakuz aterus melakukan pengawasan dan penindakan semakin keras memonitor semua kegiatan yakuza di mana pun di Jepang, apalagi menjelang Olimpiade 2020.
Akan banyak toko atau tempat hiburan malam kemungkinan ditutup sementara menjelang Olimpiade 2020 demi keamanan para turis asing yang datang ke Jepang karena mereka akan jadi target tamu juga bagi para toko hiburan malam nantinya. Bukan tidak mungkin pula para turis diperas setelah ke luar dari toko hiburan malam tersebut dengan berbagai alasan tidak masuk akal yang ujungnya berurusan dengan yakuza.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in