Senyum Bocah-bocah di Mosul Rayakan Idul Fitri Pertama Tanpa ISIS
Untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, warga Mosul dapat bebas merayakan hari raya tersebut tanpa ancaman dari militan teror itu.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Senyum terpancar dari wajah sejumlah bocah di Mosul, Irak, yang akhirnya bisa merayakan Idul Fitri tanpa kendali ISIS.
Untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, warga Mosul dapat bebas merayakan hari raya tersebut tanpa ancaman dari militan teror itu.
Bebas ancaman ISIS artinya anak-anak bisa leluasa bermain di lapangan terbuka, tanpa peraturan-peraturan ISIS yang selama ini membatasi.
Sebab, selama Mosul masih di bawah kendali ISIS, Idul Fitri hanya bisa diperingati dengan salat ied, mengingat segala bentuk perayaan besar dilarang untuk digelar di kota itu.
Di sisi timur Kota Mosul, tampak sejumlah anak asyik bermain ayunan dan senapan mainan.
Mainan-mainan berwujud senapan itu adalah satu-satunya mainan yang diizinkan oleh militan ISIS untuk dimainkan oleh anak-anak di Mosul.
ISIS menanamkan ideologi bahwa bermain mainan berwujud boneka adalah sama halnya dengan menyembah berhala.
Meski sebagian Mosul sudah terbebas dari genggaman ISIS, rasa duka masih dirasakan warga Mosul di sisi barat, yang masih dalam kendali ISIS.
Kesedihan di Idul Fitri tahun ini juga diperparah oleh hancurnya Masjid Agung Al-Nuri, masjid berusia 850 tahun korban kekejaman ISIS.
"Ini belum benar-benar terasa seperti Idul Fitri jika tidak dirayakan di rumah sendiri," ucap seorang pengungsi dari Mosul Barat.
Pasukan Irak akhirnya dapat mengambil alih sisi timur Mosul pada Januari, setelah menghabiskan 100 hari bertempur melawan militan ISIS.
Upaya tersebut dilanjutkan pada sisi barat Mosul, yang pertempurannya baru dimulai Februari.
Diekspektasikan pertempuran untuk pengambilalihan kota tersebut akan berakhir segera. (Metro/Reuters)