Anggota DPR Muslim Pertama di Denmark Dihina, Dipanggil 'Monyet'
Namun Cekic tidak marah, bahkan memutuskan untuk menemui langsung salah seorang hater atau pembenci tersebut, yang bernama Stefan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN - Ozlem Cekic, Muslim yang pertama menjadi anggota DPR di Denmark, menerima pesan-pesan penuh kebencian hampir setiap minggu, yang biasanya ditulis di halaman Facebook-nya.
Pesan-pesan tersebut di antaranya mengandung kata-kata kotor atau nama-nama binatang seperti monyet dan babi, yang ditujukan untuk menghina Cekic.
Namun Cekic tidak marah, bahkan memutuskan untuk menemui langsung salah seorang hater atau pembenci tersebut, yang bernama Stefan.
"Tidak baik menyebut seseorang monyet," kata Cekic, saat memulai percakapan di rumah Stefan.
"Saya bukan rasis, justru sebaliknya," jawab Stefan.
Baca: Inilah 6 Artis yang Ngamuk dan Pernah Tampar Netizen Gara-gara Anaknya Dihina
Keduanya duduk berhadapan sambil minum kopi, makanya politikus kelahiran Ankara, Turki yang menetap di Denmark sejak belia ini menyebutnya sebagai “obrolan kopi”.
Obrolan berlanjut dan membahas hal-hal yang lebih serius, termasuk pandangan Stefan, yang menginginkan masyarakat yang bebas dari warga Muslim, bahwa “orang-orang Islam menghancurkan nilai-nilai dasar Denmark”.
"Ini dimaksudkan sebagai pembuka kesadaran," kata Stefan.
Pria itu menambahkan bahwa dirinya sangat prihatin dengan perubahan yang terjadi di Denmark.
"Ketika orang-orang luar berdatangan, mereka tidak bertindak tanduk secara semestinya.
Dari sini warga Denmark menjadi sangat marah.
Tak bisa berintegrasi?