Australia Ungkap Cara Canggih ISIS Rencanakan Serangan Bom di Pesawat Etihad
Kepolisian Australia mengungkap rencana "canggih" ISIS untuk melakukan serangan di sebuah pesawat di Sydney, Australia.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Kepolisian Australia mengungkap rencana "canggih" ISIS untuk melakukan serangan di sebuah pesawat di Sydney, Australia.
Pada Juli lalu, Australia menggagalkan sebuah rencana serangan teror, yakni upaya untuk menjatuhkan sebuah pesawat.
Diketahui rencana tersebut menargetkan sebuah pesawat penerbangan Etihad Airways pada 15 Juli di Sydney, Australia.
Jumat (4/8/2017), polisi mendapati bahwa alat peledak kelas tinggi militer sempat diupayakan untuk digunakan dalam serangan itu.
Alat peledak tersebut dikirim langsung dari Turki menggunakan jasa kargo udara.
Baca: Donald Trump Gertak Presiden Meksiko Lewat Telepon Soal Pembangunan Tembok Terungkap
Namun, alat peledak yang tadinya akan digunakan untuk meledakkan dan menjatuhkan pesawat tersebut berakhir sama sekali tak melewati pos pengamanan bandara.
Menurut kepolisian Australia, serangan tersebut terinspirasi dan diarahkan langsung seorang militan ISIS.
Komunikasi dilakukan antara seorang komandan senior ISIS di Suriah dan saudaranya di Sydney sekitar April lalu.
Baca: Begini Cerita Wanita Berusia 27 Tahun Dipaksa Polisi Lepas Baju dan Menari Telanjang di Hadapan Napi
Atas instruksi dari komandan ISIS yang tidak disebutkan identitasnya itu, saudaranya itu menciptakan sebuah alat peledak yang diimprovisasi (IED) dan merencanakan serangan.
Satu di antaranya dikemas sedemikian rupa dalam sebuah alat cincang daging, yang kemudian dimasukkan ke sebuah koper.
Baca: Model Cantik Berusia 22 Tahun Gantung Diri Sambil Video Call Dengan Suaminya
Koper itu lalu dibawa seorang pria lain yang mengaku tak tahu apa-apa soal rencana serangan tersebut dan keberadaan bom dalam kopernya.
"Kami menduga orang yang membawa bom itu benar-benar tak tahu apa-apa soal keberadaan bom dalam kopernya itu ," jelas Deputi Komisaris Keamanan Nasional Kepolisian Federal Australia, Michael Phelan.
Menurut Phelan, bom tersebut pada akhirnya tidak melewati pos pemeriksaan bandara, karena memang bom itu tidak dibawa sampai melewati itu.
"Saya tidak ingin siapapun jadi berpikir bahwa bom itu berhasil menembus pengamanan bandara, karena bom itu bahkan tidak sampai ke sana," tutur Phelan.
Baca: Tahanan Potong Kemaluannya Sendiri di Dalam Sel Dengan Pisau Cukur
"Menurut saya, rencana ini termasuk yang paling canggih yang pernah direncanakan untuk dilakukan di Australia," lanjutnya.
Dalam upaya penggagalan pada Juli lalu, polisi menangkap empat orang dalam sebuah penggerebekan di Sydney.
Dua di antara mereka diketahui bernama Khaled Khayat dan Mahmoud Khayat yang sama-sama menjadi terdakwa perencanaan aksi teror dan terancam hukuman maksimum penjara seumur hidup.
Informasi soal rencana serangan teror itu sempat membuat pengamanan di Bandara Sydney diperketat. (Fairfax Media/Reuters)