Korut Ancam Tembakkan Rudalnya ke Guam, Warga Tidak Takut
Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam.
Editor: Hasanudin Aco
Meski berukuran kecil, pulau itu dijaga dan dilindungi oleh mesin perang paling canggih di dunia, demikian dilaporkan Deutsche Welle, Rabu (9/8/2017).
Guam, pulau kecil di barat Pasifik yang berjarak 6.300 km dari Hawaii dan 3.500 km dari pesisir tenggara Korut, merupakan wilayah koloni AS sejak 1898.
Belum lama ini penguasa Pyongyang, Kim Jong Un, mengumbar rencana menyerang pulau berpenduduk 350.000 jiwa itu dengan peluru kendali balistik berhulu ledak nuklir.
Pasalnya posisi strategis Guam menjadi andalan militer AS yang membutuhkan gerbang ke Asia Timur.
Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam.
Peran serupa diberikan kepada pulau tersebut saat perang Vietnam dan kini dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan.
Momok buat Korut
Tidak heran jika keberadaan Guam menjadi momok bagi Korut. Seperempat wilayah pulau digunakan sebagai pangkalan militer.
Sebanyak 6.000 personel militer AS ditempatkan di sana.
Menyusul konflik dengan penduduk lokal di pangakalan militer di Jepang, kini Washington berniat memindahkan sebagian pasukannya ke Guam.
Adalah keberadaan dua pangkalan militer AS yang menempatkan Guam di peta dunia.
Di selatan AS memiliki Apra Harbor, pangakalan angkatan laut yang antara lain selalu dijaga oleh empat kapal selam nuklir.
Setiap misi pengintaian udara juga dikerahkan dari sana. Tidak heran jika militer AS menyematkan julukan "ujung tombak" pada pulau kecil tersebut.
Selain Apra Harbor, militer AS juga memiliki pangakalan udara Andersen Air Force Base yang antara lain menampung skuadron pembon dengan pesawat B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer.