Presiden Trump: Sepertinya Korea Utara Mulai Menghormati Amerika
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai Korea Utara mulai menghormati AS lewat penundaan peluncuran rudalnya.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai Korea Utara mulai menghormati AS lewat penundaan peluncuran rudalnya.
Dalam kunjungannya ke Phoenix, AS, Selasa (22/8/2017) waktu setempat, Trump mengatakan retorika-retorika yang disuarakannya selama ini terhadap Korea Utara telah membuahkan hasil.
Menurut Trump, hal itu terlihat dari Kim yang mulai terlihat "menghormati" AS melalui langkah penundaan peluncuran rudal yang dilakukannya.
"Orang-orang bilang yang (saya ucapkan terhadap Korea Utara) itu terlalu keras. Padahal belum seberapa," ucap Trump.
"Namun, bicara soal Kim Jong Un, saya menghargai kenyataan bahwa sepertinya dia sudah mulai menghormati AS," lanjutnya.
Trump juga berpendapat ada hal positif dari pertimbangan Kim Jong Un soal keputusan penundaan peluncuran rudal itu.
"Korea Utara tidak akan memberitahu Anda soal itu. Tapi kemungkinan ada hal positif dari itu," katanya lagi.
Baca: Korea Utara Ketahuan Pasok Senjata Kimia ke Suriah
Komentar Trump tersebut menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson soal penundaan peluncuran rudal oleh Korea Utara.
Tak hanya itu, Korea Utara bahkan dikatakan hendak absen dari rutinitas uji rudal atau proyek pengembangan persenjataan nuklirnya.
"Saya senang melihat rezim Pyongyang telah melakukan pengendalian diri yang belum pernah kita lihat sebelumnya," tutur Tillerson kala itu.
Kim Jong Un dikatakan telah menerima laporan dari pasukan militernya soal rencana peluncuran rudal ke arah wilayah teritorial AS di Guam.
Namun, Kim memutuskan untuk sementara menundanya, sembari menunggu dan mengawasi tingkah laku AS.
Menurut Kim, ia ingin melihat terlebih dahulu bagaimana AS menyikapi rencana peluncuran rudal itu, yang diharapnya bisa ditanggapi secara tidak main-main oleh AS.
Meski mengundur rencananya, Kim tetap memerintahkan pasukannya untuk selalu siap "bertempur" kapan pun perintah datang darinya. (Times of India/AFP).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.