Luar Biasa, Perempuan Ini Siapkan Makan untuk Orang Tak Mampu Setiap Hari
Julukan 'Muslim Mother Teresa' bukannya tanpa sebab untuk wanita ini. ia bangun di pagi hari untuk mulai memasak di dapur kecilnya
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tania Natalin Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Julukan 'Muslim Mother Teresa' bukannya tanpa sebab untuk wanita ini.
Dengan semangat, ia bangun di pagi hari untuk mulai memasak di dapur kecilnya.
Bukan untuk dirinya, bukan untuk keluarganya, melainkan untuk orang yang tak mampu!
Begitulah kehidupan wanita bernama Sabariah Binti Hussein.
Usianya juga sudah tak muda lagi, ia sudah berumur 70 tahun.
Tapi ia tak pernah mengeluhkan hal itu dengan apa yang ia lakukan.
Dilihat dari Zinc, wanita ini pun jadi perhatian dunia.
Ia sangat peduli dengan puluhan bahkan ratusan tunawisma di Montreal, Kanada.
Wanita ini memulai aksi sosialnya ini di Our 2nd Home.
Sabariah juga memasak untuk seluruh masjid di Montreal.
Tak hanya itu, Sabariah yang berasal dari Malaysia ini juga bekerja sama dengan 2 gereja untuk menyiapkan masakan.
Ia tak melihat agama, ras, fisik, dan jenis kelamin.
Semua orang yang lapar bisa datang padanya, tanpa membayar sepeser pun.
Sabariah sebenarnya pindah ke Kanada demi menuntut ilmu dalam jurusan memasak.
Namun aksi sosial ini ternyata lebih menggelitik dirinya.
"Islam itu mengajarkan kebaikan juga, saya ingin orang tahu jika agama saya bukan seperti yang kebanyakan orang kira." ucapnya.
Walau sering menolong sesama, Sabariah pernah menghadapi masa sulit dalam hidupnya.
Tahun 2004 dan 2005 ia mengalami stroke ringan.
Stroke itu ia alami ketika tidur, tak lama setelah mengumpulkan sumbangan untuk menolong korban tsunami di Indonesia.
Sabariah sampai tertidur tiga hari karena kelelahan!
Ternyata ketika mengalami stroke kedua, dokter mengatakan bahwa tidurnya tiga hari itu sebenarnya ia mengalami koma.
Untungnya ia kini telah sehat dan terus membantu orang semampunya.
Bahkan ia bekerja sama dengan Human Concern International untuk membantu biaya anak yatim piatu muda dari muslim Rohingya.