Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Sosok Halimah, Muslimah Melayu yang Jadi Presiden Singapura

Di masa mudanya Halimah kerap membantu ibunya di kios, mulai dari membersihkan meja, mencuci piring, dan melayani konsumen.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenal Sosok Halimah, Muslimah Melayu yang Jadi Presiden Singapura
ISTIMEWA
Halimah Yacob 

Ayahnya berasal dari etnis India dan ibunya dari etnis Melayu. Adapun ayah sang suami berasal dari Yaman dan ibu suami juga dari etnis Melayu.

Pada 1962, ayahnya meninggal dunia saat dia berusia delapan tahun. Sejak saat itu, kehidupan Halimah kecil cukup sulit. Ibunya berjualan nasi Padang dengan gerobak di Shenton Way, sebelum akhirnya berhasil membeli kios. 

Baca: DPR Kembali Kritik Rencana Impor LNG dari Singapura

Di masa mudanya Halimah kerap membantu ibunya di kios, mulai dari membersihkan meja, mencuci piring, dan melayani konsumen.

Pada akhir 1960, dia bersekolah di Singapore Chinese Girls' dan menjadi satu dari sedikit warga Melayu di sekolah itu.

Kemudian di tahun 1970, dia melanjutkan sekolah ke Tanjong Katong Girls dan University of Singapore di mana dia lulus sebagai sarjana hukum.

Di tahun 1978, dia bergabung dengan National Trades Union Congress (NTUC) sebagai legal officer. Dia bekerja lebih dari 30 tahun di sana dan ditunjuk sebagaideputy secretary-general.

Berita Rekomendasi

Halimah menikah pada 1980 dengan teman kuliahnya, Abdullah Alhabshee, seorang pengusaha. Keduanya dikaruniai lima anak dengan rentang usia 26 hingga 35 tahun.

Madam mulai masuk ke dunia politik pada 2001 atas desakan Perdana Menteri Goh Chok Tong. Sejak saat itu dia ikut berpartisipasi dan menang dalam empat pemilihan umum. Dia turut memperebutkan kursi di Jurong GRC dan Mrsiling-Yew Tee GRC.

Karir Halimah terus melejit. Pada 2011, dia terpilih sebagai Menteri Negara di Kementerian Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga.

Pada 2013, dia ditunjuk sebagai Ketua DPR wanita pertama Singapura.

Pada 11 September 2015, ibundanya meninggal dunia di usia 90 tahun, tepat di Hari Pemilihan Umum 2015. Halimah mengaku sangat dekat dengan sang ibu, dan mengklaim hari itu adalah momen tersedih dalam hidupnya.

Kini, Halimah kembali mengukir sejarah. Tepat pada 11 September 2017, dia terpilih sebagai presiden wanita pertama Singapura

Baca: Tiru Budi Gunawan, Setya Novanto Juga Minta KPK Tunda Pemeriksaan Sampai Putusan Praperadilan

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas