Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aung San Suu Kyi Klaim Sebagian Besar Warga Etnis Rohingya Masih Mendiami Rakhine

Suu Kyi mengatakan kepada diplomat berkumpul di Naypyitaw bahwa "lebih dari setengah" warga etnis Rohingya tidak terpengaruh

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Aung San Suu Kyi Klaim Sebagian Besar Warga Etnis Rohingya Masih Mendiami Rakhine
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Demonstran membakar poster bergambar peraih nobel perdamaian dan juga Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi saat demonstrasi yang dilakukan Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Rohingya di depan Kedubes Myanmar, di Jakarta, Sabtu (2/9/2017). Demonstran memprotes kekerasan yang dilakukan rezim militer Myanmar terhadap etnis Rohingya serta mendesak pemerintah Indonesia mengusir duta besar Myanmar. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, NAYPYIDAW - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menjawab kritikan internasional atas gelombang pengungsian ratusan ribu warga etnis Rohingya dengan mengatakan sebagian besar desa mereka tetap utuh di Rakhine.

Konflik berakhir pada pengungsian berawal terjadi karena aksi pemberontak menyerang pasukan keamanan Myanmar pada 25 Agustus lalu.

Hingga kini lebih dari 400.000 warga Rohingya eksodus dari desa mereka, yang kebanyakan telah dibakar oleh militer Myanmar sebagai aksi balas dendam aksi kekerasan yang dilakukan pemberontak Rohingya.

Suu Kyi mengatakan kepada diplomat berkumpul di Naypyitaw bahwa "lebih dari setengah" warga etnis Rohingya tidak terpengaruh oleh aksi kekerasan dan tetap berada di kampung halaman mereka.

Dia pun mengundang para diplomat untuk mengunjungi desa-desa etnis Rohingya sehingga mereka bisa melihat langsung kondisi sebenarnya.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menuduh tentara Myanmar melakukan pemusnahan etnis melalui operasi pembunuhan dan pengeboman yang menewaskan puluhan orang di desa-desa yang dihuni warga Rohingya.

Tentara menyangkal tuduhan itu. Mereka bersikeras operasi itu adalah tanggapan yang proporsional terhadap serangan akhir Agustus oleh militan Rohingya, yang mereka beri label sebagai "teroris Bengali".

Berita Rekomendasi

Sejak saat itu, separuh dari populasi Rohingya di Rakhine menyelamatkan diri ke Banglades, di mana mereka sekarang juga tersiksa di salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia.

Baca: Fahri Hamzah: Negara Diteriaki Maling Presiden Harus Bertanggung Jawab

Suu Kyi melewatkan undangan diskusi di Majelis Umum PBB minggu ini di New York, demi mengelola krisis di negaranya dan menyampaikan pidato di televisi.

Ratusan orang berkumpul di dekat Pagoda Sule, Yangon Selasa pagi untuk menyaksikan pidato tersebut ditayangkan di layar lebar.

"Dia akan menjelaskan kepada dunia situasi sebenarnya di Rakhine," kata Thet Aung Htike (38), kepada AFP.

"Negara-negara Barat dan PBB berpikir bahwa pemerintahannya salah memperlakukan orang-orang Bengali."

"Namun ada banyak umat Buddha dan Hindu yang telah terbunuh oleh para teroris. Dunia perlu memahami hal ini," kata warga tersebut.(AP/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas