Korban Tewas Akibat Serangan Penembakan di Konser Musik di Las Vegas Bertambah Jadi 50 Orang
Jumlah korban tewas dalam aksi penembakan di tengah konser musik di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017, terus bertambah
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Jumlah korban tewas dalam aksi penembakan di tengah konser musik di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017) malam, terus bertambah.
Kabar terbaru yang dilansir laman New York Times, menyebutkan, sudah ada 50 korban tewas dan 200 orang terluka dalam kejadian ini.
Sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial menggambarkan ribuan orang yang sebelumnya menikmati suguhan musik, tunggang langgang menyelamatkan diri.
Dalam rekaman video juga terdengar rentetan suara tembakan pertama di tengah ingar-bingar musik.
Saat serangan terjadi, penyanyi country Jason Aldean sedang berada di atas panggung untuk memeriahkan konser Route 91 Harvest Festival.
Acara itu merupakan perhelatan musik tiga hari yang terganggu akibat serangan senjata otomatis.
Sesaat kemudian, suara musik terhenti. Semua terdiam sambil memasang telinga untuk memastikan suara apa yang baru saja terdengar.
Ketika itu, suara tembakan sedang tak terdengar. Seorang saksi mata menduga, pelaku sedang mengisi amunisi.
Sebab, tak berapa lama berselang, rentetan suara senapan mesin seperti yang kerap terdengar di film-film laga kembali terdengar.
"Turun, turun," teriak para penonton saat menyadari ada suara tembakan.
Kala itu pula para penonton berhamburan dan berlarian. "Jangan dorong, jangan dorong," terdengar suara seorang pria yang memegang kamera dan merekam kejadian itu.
Tim khusus SWAT Las Vegas yang tiba di lokasi langsung melakukan tindakan cepat. Mereka menembak mati pelaku penyerangan itu.
Peristiwa ini diyakini menjadi salah satu kasus penembakan massal dengan jumlah korban terbesar yang terjadi dalam sejarah AS.
Laporan pertama menyebutkan suara tembakan pertama kali terdengar pukul 22.08.