Ini Pengakuan Mengejutkan Marilou Danley, Kekasih Teroris yang Tembak Mati 59 Orang di Las Vegas
Marilou Danley, perempuan yang disebut sebagai kekasih pria bersenjata Stephen Paddock sudah kembali ke Amerika Serikat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Marilou Danley, perempuan yang disebut sebagai kekasih teroris Stephen Paddock sudah kembali ke Amerika Serikat.
Sebelumnya, dia menempuh perjalanan udara dari Manila, Filipina. Saat tiba di Los Angeles, Marilou Danley pun langsung berurusan dengan otoritas penegak hukum.
Danley disambut oleh agen federal setelah mendarat di Bandara Internasional Los Angeles pada Selasa malam.
"Tidak pernah terpikir oleh saya dengan cara apa pun bahwa dia merencanakan pembantaian ini," kata dia seperti dikutip laman Fox News.
"Saya mengenal Stephen Paddock sebagai orang yang baik hati, perhatian, dan pendiam," kata Marilou Danley dalam sebuah pernyataan.
Baca: Hanya di AS, Pelaku Penembakan Brutal yang Tewaskan 58 Orang Tidak Disebut Teroris
Pernyataan tertulis Danley dibacakan oleh pengacaranya di luar markas besar Biro Penyelidikan Federal (FBI) di Los Angeles.
"Saya mencintainya dan berharap untuk masa depan yang tenang bersama dengannya."
"Dia tidak pernah mengatakan apa pun kepada saya, atau mengambil tindakan yang saya sadari tentang sesuatu perbuatan yang mengerikan seperti ini."
Danley menjalani pemeriksaan setelah dua minggu berada di Filipina. Artinya, ketika tragedi di Mandalay Bay terjadi pada Minggu malam, perempuan itu masih berada di luar AS.
Dalam pernyataan tersebut, Danley juga bercerita, Paddock berhasil mendapat tiket murah untuk saya ke Filipina.
"Saya ingin saya pulang ke rumah untuk menemui keluarga saya," kata Danley.
Saat Danley berada di Filipina, Paddock lalu mengirim uang untuk Danley dan keluarganya membeli rumah.'
"Saya bersyukur, tapi sejujurnya, saya khawatir."