Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Baru Ditunjuk Jadi Komandan ISIS Asia Tenggara Dikabarkan Tewas

Kepala Pasukan Khusus Ranao, Kolonel Romeo Branwer, mengatakan pihaknya mengindikasi adanya sosok Ahmad terlibat dalam konflik tersebut.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pria yang Baru Ditunjuk Jadi Komandan ISIS Asia Tenggara Dikabarkan Tewas
capture video
Hampir dua bulan pemerintah Filipina memberlakukan darurat militer di pulau Mindanao demi mengusir kelompok ISIS di Marawi. 

Tribunnews/Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Belum lama dinyatakan sebagai komandan ISIS di Asia Tenggara, seorang mantan dosen Malaysia sudah dikabarkan tewas.

Mahmud Ahmad (41), mantan dosen studi Islam di Universitas Malaya, baru saja ditunjuk untuk menjadi penerima tongkat kepemimpinan militan ISIS di kawasan Asia Tenggara.

Baca: Boni Hargens: Mungkin Saja Anies Akan Tinggalkan Prabowo untuk Maju di Pemilihan Presiden 2019

Penunjukan tersebut menyusul kabar kematian pemimpin Abu Sayyaf dan komandan ISIS di Filipina, Isnilon Hapilon, Senin (16/10/2017).

Namun, Kamis (19/10/2017), otoritas Filipina mengabarkan bahwa "kemungkinan besar" Ahmad sudah tewas.

Dikatakan teroris asal Malaysia tersebut terbunuh bersama 13 militan ISIS lain dalam konflik senjata di Marawi, Filipina.

Berita Rekomendasi

Kepala Pasukan Khusus Ranao, Kolonel Romeo Branwer, mengatakan pihaknya mengindikasi adanya sosok Ahmad terlibat dalam konflik tersebut.

"Hal itu diakui juga oleh sejumlah sandera yang diselamatkan pada saat kejadian," jelas Branwer.

Sedangkan, Kepala Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Jenderal Eduardo Año meyebut otoritas setempat tengah berupaya untuk mengonfirmasi kabar kematian tersebut.

Menurut Brawner, otoritas setempat sedang berusaha untuk mengidentifikasi jenazah militan yang terbunuh dalam insiden itu, demi mengonfirmasi laporan kematian Ahmad itu.

Ahmad dan Bahrumsyah, komandan ISIS asal Indonesia yang berbasis di Suriah, merupakan dua pendana besar serangan di Marawi.

Keduanya juga menjadi perekrut militan dari Asia Tenggara untuk menghimpun pasukan dalam misi merebut Marawi dan mengklaimnya sebagai wilayah kekuasaan ISIS. (Star Online/Straits Times)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas