KBRI Kyiv Resmikan Anjungan dan Taman Indonesia
Yuddy Chrisnandi mengatakan tujuan pembangunan anjungan dan taman Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan Indonesia dan Ukraina.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Kedutaan Besar RI Ukraina di Kyiv meresmikan Anjungan dan Taman arsitektur tradisional Indonesia di Gryshko National Botanical Garden, Kyiv.
Peresmian atau pembukaan anjungan dan taman untuk umum ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan langsung oleh Duta Besar RI untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Yuddy Chrisnandi.
Yuddy Chrisnandi mengatakan tujuan pembangunan anjungan dan taman Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan Indonesia dan Ukraina.
"Paviliun Indonesia bermanfaat untuk promosi budaya dan pengenalan Indonesia kepada masyarakat Ukraina secara permanen," kata Yuddy berdasarkan keterangan KBRI Kyiv, Rabu (1/10/2017).
Yuddy mengungkapkan, ia hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis Duta Besar sebelumnya. Tugas dirinya, lanjut Yuddy, adalah menjaga kesinambungan keberhasilan kegiatan diplomatik.
Ia mengungkapkan, saat hari pertama ditugaskan Presiden Joko Widodo menjadi Dubes 21 April 2017, yang diperhatikan adalah bagaimana Duta Besar sebelumnya melaksanakan berbagai hal yang sudah dirintis sebelumnya.
Baca: Di Lantai 7 Hotel Alexis, Wartawan Dilarang Memotret
Baca: Tukang Las Pemicu Kebakaran Pabrik Kembang Api Belum Kunjung Ditemukan
Dengan memanfaatkan hubungan yang baik dengan pemerintah Ukraina, KBRI Kyiv mendapatkan area 0,5 hektar sebagai lahan anjungan dan taman Indonesia di Botanical Garden tersebut.
Disamping Gryshko National Botanical Garden, tiga tahun lalu juga ditawarkan oleh pengelola sebuah Taman Rekreasi Miniatur Ukraina (Ukraine in Miniature Park).
Oleh pengelola, lanjut Yuddy, Indonesia diberikan kesempatan untuk membangun miniatur khas Indonesia.
"Setelah melakukan survey, ternyata memang lokasi tersebut banyak dikunjungi oleh turis khususnya anak-anak sekolah pada saat berlibur. Terutama untuk pelajaran mengenal arsitektur bangunan-bangunan yang ada di Ukraina dan dunia," ucap Yuddy.
Ketika ditanya tantangannya, Yuddy mengungkapkan bahwa yang utama adalah idenya. Yang kedua, lanjut Yuddy adalah memotivasi semua orang bahwa ini harus terwujud. Yang ketiga yang tidak kalah berat adalah menyiapkan pendanaannya.
Lalu, yang keempat adalah membangun organisasi pendukung untuk suksesnya kegiatan ini. Dan yang kelima adalah menyiapkan SDM, menentukan dan memilih SDM mana yang mengerjakannya. Nah, setelah itu membentuk tim.
"Jadi yang penting uangnya ada orangnya ada kan sudah jalan semuanya," kata Yuddy.