Pentagon Usulkan Serbuan Darat untuk Hancurkan Nuklir Korut
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan usaha untuk bernegosiasi dengan Korea Utara (Korut) telah usai.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan usaha untuk bernegosiasi dengan Korea Utara (Korut) telah usai.
Trump menyampaikan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Senin (6/11/2017).
Dikutip AFP, Trump menyatakan provokasi Pyongyang yang terus mengembangkan nuklir merupakan ancaman serius bagi dunia.
"Era 'kesabaran strategis' sudah usai," ujar Trump dalam konferensi pers di Istana Akasaka.
Baca: Polri: TGPF Tak Menyelesaikan Masalah Novel Baswedan
Kesabaran strategis yang dimaksud Trump adalah kebijakan untuk mengedepankan negosiasi dengan pemerintahan Kim Jong Un.
Trump berpendapat, selama ini Washington terkesan diam melihat Korut terus menguji coba rudal balistik yang bisa membawa hulu ledak nuklir.
Terakhir, pada 6 September lalu, Korut meluncurkan rudal balistik yang diklaim memiliki teknologi bom hidrogen.
"Selama ini, orang melihat saya terlalu keras beretorika. Namun, coba lihat 25 tahun terakhir karena kami lembek," kata Trump.
Pernyataan ini memperkuat sikap Trump yang melihat satu-satunya solusi untuk menghentikan program nuklir Korut hanyalah lewat aksi militer.
Pentagon, melalui Laksamana Muda Michael Dumont, memberikan usul agar AS melancarkan invasi militer ke Pyongyang.
Dia memberikan rincian terkait apa yang akan terjadi pada jam-jam pertama invasi.
"Satu-satunya jalan untuk mencari dan menghancurkan semua komponen program senjata nuklir Korea Utara adalah lewat invasi darat," demikian tulis Laksda Dumont.
Abe menimpali dengan menyatakan Jepang mendukung penuh kebijakan politik Trump.
Salah satunya dengan memberikan sanksi baru kepada Korut.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Trump: Masa Kesabaran Strategis dengan Korut Sudah Usai