Pangeran Saudi Terduga Korupsi Ditahan di Hotel Bintang Lima, Ini Alasannya
Ternyata ada alasan tersendiri di balik penahanan para pangeran dan pejabat Arab Saudi yang ditangkap Komisi Antikorupsi di hotel bintang lima.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Ternyata ada alasan tersendiri di balik penahanan para pangeran dan pejabat Arab Saudi yang ditangkap Komisi Antikorupsi di hotel bintang lima.
Sebanyak 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri ditangkap otoritas Arab Saudi, Sabtu (4/11/2017), atas dugaan korupsi.
Penangkapan dilakukan terkait penyelidikan kasus oleh komisi antikorupsi yang dikepalai Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Baca: Wanita Korea Utara Kumpulkan Uang Hadiah Bagi Orang yang Berhasil Bunuh Kim Jong Un
Kabarnya, para pangeran dan pejabat negara itu kini ditahan di Hotel Ritz Carlton, Riyadh, Arab Saudi, sembari menunggu kelanjutan nasib mereka dalam penyelidikan kasus korupsi tersebut.
Menurut seorang pejabat pemerintahan setempat, Muhammad bin Salman memiliki alasan tersendiri menahan para tahanan elit itu di hotel bintang lima.
"Ia tidak bisa menjebloskan mereka begitu saja ke penjara dan dia tahu betul itu," jelas pejabat senior yang tidak disebutkan namanya itu.
Baca: 5 Perempuan Diikat di Pohon Kemudian Dipukuli Beramai-ramai Karena Dituduh Penyihir
"Inilah solusi paling bermartabat yang bisa ia lakukan," katanya lagi.
Seorang profesor ilmu politik dari Emirates University, Abdulkhaleq Abdulla, meyakini bahwa sang putra mahkota pasti akan memberlakukan para tahanan elit itu layaknya 'penjahat' pada umumnya.
"Arab Saudi sudah siap menerima budaya di mana setiap orang mendapat perlakuan setara. Jika para pangeran itu terbukti bersalah, mereka pasti ditempatkan di penjara," ucap Abdulla.
Baca: Seorang Ibu di Swiss Dipenjara 11 Tahun Akibat Bedah Sendiri Tenggorokan Bayinya
Meski ditahan di hotel mewah berbintang lima, para tahanan elit tersebut memang dikatakan tak mendapat perlakuan "mewah" seperti yang biasa mereka dapatkan.