Vietnam Dorong Warganya 'Tinggalkan' Katolik dan Jadi Anggota Partai Komunis
"Banyak pemeluk Katolik yang bergabung dengan Partai Komunis," kata Dang Huu Nam, pastor di Quynh Luu di Provinsi Nghe An.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, VIETNAM - Pengurus Partai Komunis di Nghe An, provinsi kelahiran pendiri Vietnam Ho Chi Minh, dalam beberapa waktu terakhir giat merekut anggota baru, terutama dari para pemeluk Katolik.
"Banyak pemeluk Katolik yang bergabung dengan Partai Komunis," kata Dang Huu Nam, pastor di Quynh Luu di Provinsi Nghe An.
Ia menjelaskan bahwa pemeluk Katolik yang menjadi anggota partai diberi insentif uang untuk datang ke gereja yang dikelola oleh pengurus Partai Komunis.
Baca: Jokowi dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Bahas Tiga Isu ini
Di gereja ini mereka menyanyikan lagu-lagu pujian, sementara di latar belakang ada spanduk logo partai, palu arit, dan bendera Vietnam, seperti terlihat dalam video yang diunggah seorang pengguna Facebook.
Terlihat ada tulisan 'sosialisme dan persatuan nasional'.
Dikatakan bahwa kegiatan keagamaan ini berlangsung di Paroki Bo Son, yang dihadiri pula oleh pemerintah setempat dan sejumlah pejabat polisi berseragam.
Para pejabat tersebut menyebut komunitas Katolik ini 'Paroki Katolik Damai'.
Nghe An dikenal sebagai salah satu provinsi termiskin di Vietnam dan sejak beberapa waktu terakhir menarik perhatian publik menyusul sejumlah aksi unjuk rasa yang digelar oleh nelayan setempat, banyak di antaranya yang merupakan pemeluk Katolik.
Mereka memprotes bencana lingkungan yang dipicu dengan tumpahnya limbah pabrik besi ke laut, yang sangat mengganggu mata pencaharian mereka. Pabrik tersebut dioperasikan oleh perusahaan Taiwan, Formosa Corporation.
Para nelayan ini memprotes Formosa dan juga pemerintah Vietnam, yang mereka anggap tidak tegas dalam menangani bencana lingkungan ini.
Sejumlah demonstrasi yang digelar dipimpin oleh aktivis gereja.
Kampanye ideologi komunisme