Aung San Suu Kyi Kepada Paus Fransiskus: Saya Sadar Situasi di Rakhine Jadi Sorotan Dunia
Kepada Paus Fransiskus, pemimpin politik Myanmar Aung San Suu Kyi mengaku telah menyadari bahwa situasi di Rakhine sudah menjadi sorotan dunia.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
"Myanmar ke depannya harus damai," ucap Paus Fransiskus.
"Hadirkanlah perdamaian yang didasarkan pada harga diri dan hak setiap warga negara ini, dengan menghormati tiap kelompok etnis dan identitasnya," lanjutnya.
Meski sang paus secara jelas menggarisbawahi hak kelompok etnis dan warga yang mengalami penderitaan akibat konflik dan pertempuran, ia sama sekali tak menyebut Rohingya.
Padahal, komunitas itulah yang dianggap dunia telah menjadi korban kekerasan, bahkan "genosida" di negara tersebut.
Menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Myanmar, sejumlah penasihat di Vatikan memang sudah memperingatkannya agar berhati-hati menggunakan istilah "Rohingya" ketika berbicara di sana.
Sebab, dikhawatirkan penggunaan istilah itu nantinya dapat memicu insiden diplomatik yang malah membuat pemerintah dan militer Myanmar menargetkan umat Nasrani yang masuk sebagai komunitas minoritas di Myanmar.
Paus Fransiskus tiba di Myanmar, Senin (26/11/2017), dan memulai hari pertama tur Asia Tenggaranya yang akan berlangsung selama enam hari.
Membuka kunjungan empat harinya di Myanmar, Paus Fransiskus bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing, di Gereja St Mary, Yangon. (New York Times/LA Times)