Siswa Kedokteran ini Rela Nyambi Jadi Buruh Bangunan Demi Selamatkan Adiknya dari Penyakit Kanker
Di rumah, ketika Ma dan kedua orangtuanya bekerja sepanjang hari, sang adik diasuh oleh neneknya.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Grid.ID, Aditya Prasanda
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Remaja 19 tahun ini tampak sibuk mengangkut batu bata.
Peluh dan siang terik tak dihiraukannya, ia tampak bekerja begitu keras.
Remaja yang akrab disapa Ma ini bukan tanpa sebab melakukan semua kerja keras ini.
Ia ingin membantu kedua orangtuanya mencari biaya tambahan.
Ya, biaya tambahan untuk operasi adiknya yang terserang kanker ganas, leukimia.
Baca: Fenomena Unik di Gunungkidul, Usai Banjir Muncul Danau Misterius yang Airnya Jernih
Ma, yang sehari-harinya siswa sekolah kedokteran di desa terpencil, Provinsi Hubei, China ini mengharuskan dirinya bekerja keras demi kesembuhan sang adik.
Ia bahkan memilih sekolah kedokteran agar dapat menyembuhkan penyakit adiknya.
Namun sekolah saja tidak cukup, ia akhirnya mengambil pekerjaan sambilan sebagai pekerja bangunan.
"Aku harus masuk sekolah kedokteran, agar memiliki kesempatan untuk sembuhkan adikku," ungkap Ma.
Tak hanya bekerja keras, Ma yang memiliki motivasi penuh, juga tergolong siswa berprestasi di sekolahnya.
Di rumah, ketika Ma dan kedua orangtuanya bekerja sepanjang hari, sang adik diasuh oleh neneknya.
Dari penghasilannya bekerja sebagai buruh bangunan, Ma memperoleh 100 Yuan atau sekitar Rp. 200ribu per hari.
Kisah Ma kini viral, hingga banyak netizen yang menggalang dan untuknya, seperti dilansir Grid.ID dari Viral4real.
Netizen mengumpulkan sekitar 600.000 Yuan atau sekitar Rp 1.2 Miliar untuk operasi adik Ma.
Betapa haru tak terbendung, Ma menangis mengetahui begitu besarnya simpati banyak orang pada perjuangannya menyembuhkan sang adik.
"Akhirnya aku punya kesempatan menyembuhkan adikku," ungkap Ma terharu. (*)
Reporter : Aditya Prasanda