Ulama Lebanon Singgung Masalah Palestina di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama PCINU Lebanon
Selain para Nahdliyyin di Lebanon, turut hadir juga para Masyayikh, termasuk Samahatissyeikh Malik Khaled Judaide
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - PCINU Lebanon sukses menggelar acara peringatan Maulid Nabi Shollallahu Alaihi wasallam di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut, Jumat (8/12/2017) usai shalat Jumat waktu setempat.
Acara ini terselenggara atas kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut.
Selain para Nahdliyyin di Lebanon, turut hadir juga para Masyayikh, termasuk Samahatissyeikh Malik Khaled Judaide, ketua Dairatul Awqaf Lebanon, yang juga merupakan Dosen Mahasiswa Indonesia yang berada di Beirut Islamic University cabang Akkar, di Lebanon Utara.
Turut hadir juga Syaikh Musthafa Hammade yang mewakili Samahatissyeikh Amin al-Kurdi, Aminul Fatwa Dar el-Fatwa Lebanon, otoritas agama tertinggi di Lebanon, yang kebetulan berhalangan hadir dalam acara yang diberkahi ini.
Jalannya acara ini dimulai dengan pembacaan Maulid ad-Diba'i yang dibawakan oleh tim Hadrah PCI NU Lebanon, terlihat seluruh undangan termasuk para Masyayikh dan para Kontingen tentara Indonesia yang sedang bertugas mengamankan perbatasan Lebanon dalam pasukan UNIFIL turut khusyuk mengikuti jalannya pembacaan maulid.
Setelah pembacaan Maulid Diba'i. Samahatissyeikh Malik Judeide memberikan Mauidhoh Hasanah kepada para undangan peserta peringatan Maulid.
Beliau menegaskan kepada kita untuk kembali mengevaluasi diri dalam seberapa besarnya cinta kita kepada Nabi. Dan juga beliau berpesan untuk kembali meneladani akhlak dan sifat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Beliau juga menyinggung soal Polemik di Palestina terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat yang mendukung Yerussalem sebagai ibu kota Palestina.
"Palestina adalah isu umat Islam seluruhnya. Kita sangat menunggu generasi-generasi Umar bin Khattab, dan Solahuddin al Ayoubi. Semoga dari generasi kita semua, para Pecinta Nabi, telahir seperti mereka itu," kata beliau dalam sambutannya.
Acara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Samahatissyeikh Ali Ghazawi, seorang syaikhil Qurro' di daerah Bekaa, Lebanon Timur, yang juga merupakan salah satu Dosen di Kampus Dar el-Fatwa cabang Bekaa, di mana di situ ada tujuh mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan License jurusan Syari'ah (setingkat s1).
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy sangat mengapresiasi program PCINU Lebanon.
Lebih-lebih dalam menjalankan programnya bisa mengundang masyayikh ternama di Lebanon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.