Hari Berhijab Sedunia, Muslimah di Amerika Serikat dan Kanada Ajak Perempuan Pakai Hijab
Tak hanya dipinjamkan kain hijab, para mahasiswi yang tertarik juga akan diajari cara mengenakan hijab.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, OHIO - Dalam rangka World Hijab Day (Hari Berhijab Sedunia) yang jatuh pada 1 Februari, para muslimah di Amerika Serikat (AS) dan Kanada mengajak kaum perempuan di lingkungannya untuk mengenakan hijab.
Di Ohio, AS, Kamis (1/2/2018), Ikatan Pelajar Internasional dan Asosiasi Pelajar Muslim Ohio University menyediakan 150 lembar kain kerudung untuk dipinjamkan pada para mahasiswi yang ingin mencoba untuk mengenakan hijab selama sehari.
Baca: Ketua DPR Sebut Akan Kaji Usulan Pengembalian UUD 1945
Tak hanya dipinjamkan kain hijab, para mahasiswi yang tertarik juga akan diajari cara mengenakan hijab.
Seorang mahasiswi penggerak inisiatif peminjaman hijab sehari itu, Hams Kashoob, berharap semakin banyak orang yang memahami perjuangan seorang muslimah yang berhijab atau berkerudung.
Meski Kashoob berpikir mengenakan hijab selama sehari penuh saja tidak cukup, namun ketertarikan banyak orang untuk mencoba pengalaman berhijab lewat inisiatif itu menunjukkan hal positif.
Baca: Bamsoet Sebut Jangan Dulu Curiga Dengan Rekomendasi Pembentukan Dewan Pengawas KPK
“Banyak mahasiswi yang tertarik untuk mencoba karena ingin berbagi pengalaman mengenakan hijab dan menunjukkan dukungan mereka untuk kaum muslimah berhijab,” kata Kashoob.
“Mereka penasaran seperti apa kain hijab itu dan bagaimana rasanya jika kepala mereka ditutupi kain hijab,” lanjutnya.
Sedangkan, di Kota St Catharines, Ontario, Kanada, sebuah komunitas muslim berinisiatif untuk membagikan kain hijab secara gratis dan menjual makanan demi keperluan amal.
Baca: Saksi LKPP: Pak Sofyan Djalil Bilang Sudah Diam Saja, Tidak Usah Beri Tahu Media
Saking banyaknya warga yang tertarik untuk mencoba berhijab, nyaris 200 kain hijab yang disediakan habis diambil.
Stand peminjaman digelar persis di dekat masjid setempat lantaran sengaja ingin mengundang warga berkunjung ke masjid komunitas muslim St Catharines dan mengenal Islam lebih dekat.
“Mereka bisa bertanya-tanya soal hijab, memilih kain hijab yang mereka suka, berfoto sambil mengenakan hijab, lalu membawa pulang kain hijab tersebut,” jelas penyelenggar acara, Bilkis Al-Haddad.
“Sebagai tanda terima kasih kami sebagai komunitas muslim atas kesediaan mereka berinteraksi secara damai dan simpatik dengan kami,” lanjutnya.
Hari Berhijab Sedunia pertama kali dicetuskan pada 2013 oleh Nazma Khan, seorang muslimah di New York, AS, yang mengaku kerap mendapat perlakuan buruk dari sekitarnya akibat hijab yang dikenakannya.
Sejak saat itu, tiap 1 Februari, dunia memperingati Hari Berhijab Sedunia, untuk mendukung perdamaian dunia lewat aksi solidaritas terhadap muslimah berhijab. (The Post/The St Catharines Standard)