Kisah Gadis Pelaku Bom Bunuh Diri, Didandani Agar Terlihat Cantik, Didoktrin Masuk Surga
"Kami dibolehkan memilih gaya rambut apapun. Kami juga mendapat lukisan henna di tangan, kaki, bahkan kadang di leher," kenangnya.
Editor: Hasanudin Aco
Kisah gadis remaja yang ditugaskan untuk menjadi pembom bunuh diri di tengah kerumunan orang.
TRIBUNNEWS.COM - Falmata dimanjakan dengan paket lengkap perawatan kecantikan.
Selain mendapat lukisan henna di kaki, rambut ikalnya disisir dan diluruskan oleh perempuan lain.
"Kami dibolehkan memilih gaya rambut apapun. Kami juga mendapat lukisan henna di tangan, kaki, bahkan kadang di leher," kenangnya.
Falmata sadar bahwa dia bakal tampak cantik. Namun, ada konsekuensi maut.
Begitu selesai didandani, pinggangnya akan dililit dengan peledak.
Falmata adalah satu dari ratusan perempuan muda, sebagian besar remaja, yang diculik kelompok milisi di Nigeria dan dipaksa menjalankan misi kematian.
Baca: Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul Bertambah Jadi 95 Orang
Yang menakjubkan, dia selamat.
Falmata baru berusia 13 tahun ketika diculik dua pria yang mengendarai sepeda motor saat dia sedang berjalan kaki menuju rumah seorang kerabat dekat perbatasan Kamerun.
Falmata diseret dan dihimpit di antara kedua pria itu. Mereka kemudian melesat meninggalkan jalan utama dan menuju belantara hutan.
Setelah empat jam, mereka sampai di sebuah kamp besar. Falmata tidak tahu di mana dia berada.
"Ada banyak tenda dan gubuk beratap jerami," ujarnya pelan, hampir berbisik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.