Miris, Berada di Bagasi Pesawat Selama 3 Jam Penerbangan, Anak Anjing Ini Harus Meninggal
Pemilik sudah menolak permintaan tentang anjingnya yang harus diletakkan dalam bagasi. Namun, pramugari United Airlines tetap memaksa.
Penulis: Pravitri Retno W
Ia bersama keluarganya, seorang gadis kecil, usianya tidak lebih dari 11 tahun, seorang bayi, dan ibu mereka.
Saat penerbangan, aku duduk di belakang mereka dan berpikir aku beruntung - siapa yang tidak ingin duduk dekat anak anjing??
Namun, pramugari di penerbangan UA1284 merasa anak anjing tersebut lebih baik berada di dalam bagasi, tanpa udara dan air minum.
Mereka meminta dengan tegas, anak anjing tersebut harus berada di dalam bagasi selama 3 jam penerbangan, tanpa ada saluran udara sama sekali.
Mereka kemudian mengatakan akan menjamin keselamatan anak anjing tersebut, dan sang ibu setuju.
Saat mendarat, tidak ada suara sama sekali dari si anak anjing dan kemudian kandangnya dibuka.
Anak anjing yang malang tersebut hanya diam tak bergerak saat keluarganya memanggil.
Aku menggendong bayi si pemilik saat ia mencoba memberikan pertolongan pertama pada anjing peliharaannya.
Tiga menit kemudian si pemilik menangis tersedu-sedu karena anjing kecilnya sudah mati, dan aku juga ikut menangis bersama mereka.
Hatiku terasa sakit sama seperti mereka saat menyadari bahwa anjing malang itu telah pergi.
Perjalanan udara dapat berisiko bagi hewan peliharaan, terutama bagi beberapa ras, seperti pug atau bulldog.
Hidung pendeknya membuat mereka rentan terhadap kekurangan oksigen dan berpotensi terkena heat stroke (stroke yang diakibatkan suhu terlalu panas).
Anjing kecil ini berjuang keras untuk hidupnya, mengisi penerbangan kamu dengan tangis sampai akhirnya ia kehabisan napas.
United Airlines tidak peduli dengan keselamatan turisnya yang berbulu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.