Mantan Pejabat Dikbud Jepang Ceramah di SMP, Dimintai Laporan Kemendikbud, Diprotes Walikota
Pihak kementerian mempertanyakan ceramah tersebut dan meminta dinas pendidikan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Menteri Pendidikan Sains Kebudayaan dan Olahraga Jepang Yoshimasa Hayashi meminta kerjasama masyarakat Jepang agar bekerjasama dalam pemberian informasi kepada kementeriannya.
"Meskipun tampak mengumpulkan data dan konfirmasi, tetapi semua hal dilakukan berdasarkan undang-undang dan aturan yang ada. Kami berharap kerjasama semua pihak dengan apa yang dilakukan pihak kementerian ini dalam hal konfirmasi," papar Menteri Hayashi Jumat ini (16/3/2018).
Februari 2017 mantan pejabat kementerian pendidikan Jepang yang mengundurkan diri Kihei Maekawa (63) memberikan ceramah di sebuah SMP di perfektur Aichi.
Pihak kementerian mempertanyakan ceramah tersebut dan meminta dinas pendidikan Perfektur Aichi melaporkan lengkap beserta rekaman suara ceramah tersebut ke kementerian pendidikan di Tokyo.
Hal tersebut diprotes Walikota Nagoya Takashi Kawamura (69) yang mengatakan permintaan kementerian pendidikan di pusat "Keterlaluan sekali. Itu kan sama juga seperti atasan bawahan mintanya yang harus dipenuhi," tekannya.
Laporan diberikan dinas pendidikan Nagoya lewat email tetapi tidak menyertakan rekaman suara ceramah Maekawa.
Tanggal 16 Februari 2017 Maekawa memberikan ceramah di SMP Hachioji di daerah Kitaku Nagoya. Padahal Maekawa sudah tyidak lagi di kementerian pendidikan dan mengeluarkan diri karena kasus politik cukup besar yang membuat menteri pendidikan lama akhirnya mengundurkan diri.
Pihak pusat "takut" isi ceramahnya berbau politik yang menjelekkan pihak pemerintah pusat Jepang.