Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lakukan Aksi Balasan, Rusia Usir 23 Diplomat Inggris

Inggris mengambil langkah itu menyusul tidak adanya jawaban Moskow atas serangan terhadap mantan agen KGB yang terjadi di Salisbury, Inggris.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lakukan Aksi Balasan, Rusia Usir 23 Diplomat Inggris
Independent/Getty
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia usir 23 diplomat Inggris, termasuk duta besar Inggris untuk Rusia, Laurie Bristow. Tindakan ini diambil Rusia sebagai balasan atas keputusan Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang mengusir 23 diplomat Rusia.

Inggris mengambil langkah itu menyusul tidak adanya jawaban Moskow atas serangan terhadap mantan agen KGB yang terjadi di Salisbury, Inggris.

Mengutip Reuters, Sabtu (17/3/2018), Presiden Rusia, Vladimir Putin memanggil Bristow ke istana kepresidenan Rusia hari Sabtu pagi untuk pembicaraan mengenai langkah yang akan diambil Rusia paska keputusan May mengusir diplomat Rusia.

Seusai pertemuan, Putin mengumumkan tindakan balasan ini.

Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengungkapkan pada hari Jumat (16/3/2018) bahwa Moskow pastinya akan merespon tindakan Inggris, namun dalam pernyataannya Zakharova tidak menyebutkan waktu persisnya.

Baca: Direktur Teknologi Informasi BRI Mengaku Tak Bisa Tidur Gara-gara Kasus Skimming

BERITA REKOMENDASI

Baca: Begini Modus Canggih Sindikat Asal Turki Bobol Rekening Nasabah Bank yang Ditangkap Polda Bali

Melalui pernyataan resmi kementerian luar negeri, Rusia memberi waktu satu minggu bagi diplomat Inggris untuk angkat kaki dari Rusia.

Tak hanya itu, Rusia juga akan menutup perwakilan Inggris untuk Rusia di Moskow dan menolak permintaan Inggris untuk tetap membuka kantor konsulat di St. Petersburg.

Terkait dengan insiden percobaan pembunuhan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Rusia membantah keterlibatannya dan menyebut Inggris sebagai kekuatan post-kolonial yang belum pulih serta sengaja merancang serangan di tanahnya sendiri demi menguatkan sentimen anti Rusia.

  


Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas