Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Assad Sebut Serangan Barat Ke Suriah Sebagai Tindakan Agresi

Perancis dan Inggris meluncurkan serangan rudal ke Suriah sebagai bentuk pembalasan atas dugaan serangan gas beracun pada pekan lalu

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Assad Sebut Serangan Barat Ke Suriah Sebagai Tindakan Agresi
ARA News/Khabar TV
Cuplikan siaran televisi Iran, Khabar TV, pada Minggu (4/10/2015), saat Presiden Suriah Bashar Al-Assad sedang diwawancara. (ARA News/Khabar TV) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan kepada sekelompok anggota parlemen Rusia bahwa misil yang ditembakkan pihak Barat yang menyerang negaranya, merupakan tindakan agresi.

Seperti yang dilaporkan kantor berita Rusia pada pertemuan Assad dengan parlemen Rusia hari ini.

Dikutip dari laman Reuters, Minggu (15/4/2018), para anggota parlemen Rusia bertemu dengan Assad setelah Amerika Serikat (AS), Perancis dan Inggris meluncurkan serangan rudal ke Suriah sebagai bentuk pembalasan atas dugaan serangan gas beracun pada pekan lalu.

Rusia, yang membantu Assad memerangi pasukan pemberontak yang menentang kekuasan Assad di Suriah, langsung mengutuk serangan dan menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Dari sudut pandang Presiden, ini adalah agresi dan kami berbagi dalam posisi ini," kata Kantor Berita Rusia TASS mengutip pernyataan anggota parlemen Sergei Zheleznyak setelah pertemuan dengan Assad.

Baca: Penyelidikan Senjata Kimia Dilakukan, Pasca Gempuran Rudal AS di Suriah

BERITA TERKAIT

Seorang pejabat militer senior Rusia mengatakan pada Sabtu lalu, bahwa pertahanan udara Suriah yang sebagian besar terdiri dari sistem yang dibuat di Uni Soviet, telah mencegat 71 dari 105 rudal AS dan sekutunya.

Sedangkan Pentagon mengatakan serangan itu berhasil menghantam tiga fasilitas senjata kimia yang ditargetkan.

"Kemarin kami melihat agresi yang dilakukan Amerika, dan kami mampu menangkisnya dengan rudal Soviet yang dibuat pada 7ltahun 70-an," kata anggota parlemen Rusia, Dmitri Sablin, mengutip pernyataan Assad yang dilaporkan TASS.

Sablin juga menambahkan bahwa Assad telah menerima undangan untuk melakukan kunjungan ke wilayah Siberia Khanty-Mansi di Rusia,namun belum jelas kapan ia akan melakukan kunjungan tersebut.

Rusia mengatakan pada Sabtu lalu, bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk memasok S-300 ke sistem rudal udara di Suriah setelah serangan Barat terjadi.

Kendati demikian, ini tidak dibahas pada pertemuan dengan Assad.

Zheleznyak mengatakan Assad juga menolak mengomentari panggilan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri AS yang menyatakan adanya tmdugaan cadangan senjata kimia Suriah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas