Dukung Suriah, AS Siapkan Sanksi ke Rusia
Haley mengatakan AS sedang menyiapkan sanksi baru terhadap Rusia atas persekutuannya dengan Presiden Suriah Bashar-al Assad.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley mengatakan negaranya tidak akan menarik pasukan dari suriah sampai misi-misinya tercapai.
"Tujuan kami adalah untuk melihat pasukan AS pulang, tetapi kami tidak akan pergi sebelum misi kami tercapai," kata Haley kepada Fox News sebagaimana dilansir Al-Jazeera, Senin (16/4/2018).
Haley memaparkan tiga misi pasukan AS di Suriah. Pertama adalah memastikan senjata kimia tidak digunakan dengan cara apa pun yang dapat menimbulkan risiko bagi kepentingan AS.
Selain itu, kata Haley, AS ingin Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS dikalahkan.
Baca: Disebut Wanita Berharga, Angel Lelga Malah Menangis dan Menduga Vicky Prasetyo Selingkuh
"Misi yang juga tidak kalah penting adalah untuk memantau apa yang Irak tengah lakukan," jelasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Haley mengatakan AS sedang menyiapkan sanksi baru terhadap Rusia atas persekutuannya dengan Presiden Suriah Bashar-al Assad.
"Sanksi itu akan diumumkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Senin," ujar Haley kepada CBS, Minggu (15/4/2018).
"Kami akan meninjau semua perusahaan yang berurusan dengan peralatan yang digunakan Assad dan berkaitan dengan senjata kimia," imbuhnya.
Haley juga menolak berunding dengan Presiden Assad mengenai krisis Suriah.
Haley mengatakan Suriah sejauh ini menolak untuk mengambil bagian dalam negosiasi multilateral sebagai bagian dari proses politik yang difasilitasi oleh PBB.
"Suriah tidak layak untuk berbicara empat mata dengan kami," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengklaim dirinya telah meminta Trump untuk membiarkan pasukannya tinggal di Suriah.
"Kami meyakinkan Trump agar pasukan tetap di sana (Suriah). Kami memiliki legitimasi internasional untuk bertindak dalam kerangka ini," kata Macron dalam wawancara yang disiarkan oleh BFM TV, Sabtu (14/4/2018).
"Kami memiliki tiga anggota Dewan Keamanan PBB yang telah melakukan intervensi."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.