Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan resmi terkait penerbangan pesawat tanpa awak atau drone. 

Peraturan itu dibuat usai insiden penembakan drone mainan yang terbang di dekat istana kerajaan Arab di daerah Khuzama, Riyadh pada Sabtu, (21/4/2018) lalu.

Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (23/4/2018), Kementerian Dalam Negeri mengharuskan pemilik untuk mendaftar dan meminta perizinan kepada pihak kepolisian sebelum mengoperasikan dronenya.

"Drone tersebut diizinkan beroperasi di tempat-tempat yang diperbolehkan oleh polisi di lingkungan mereka," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

 Ia pun menerangkan kerangka kerja yang mengatur penggunaan pesawat tak berawak, tengah diproses dan hampir rampung.

 "Peraturan terkait pengoperasian drone tengah mencapai tahap akhir," katanya.

 Hanya saja, pemberlakuan peraturan wajib izin tersebut bersifat sementara, hingga dikeluarkannya peraturan terkait kepemilikan dan penggunaan drone yang kini tengah digodok pemerintah Arab Saudi.

Diberitakan sebelumnya, pasukan keamanan Arab Saudi menembak pesawat tanpa awak atau drone yang terbang mendekat pos keamanan di istana kerajaan Arab Saudi. 

Seorang pejabat senior Arab Saudi yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kepada Reuters, Raja Salman sedang tidak ada di istana ketika insiden berlangsung.

Insiden tersebut menjadi viral usai sebuah video amatir berdurasi 30 detik yang beredar di media sosial pada Sabtu kemarin memperlihatkan pasukan keamanan Arab Saudi tengah menembaki drone yang mendekati pos penjagaan di dekat istana. 

Video itu menimbulkan berbagai spekulasi terkait kekacauan politik di pemerintah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Akibat kejadian itu, pihak keamanan istana kerajaan Arab Saudi pun memperketat keamanannya.