Tiga Mahasiswa di Meksiko Hilang, Diduga Jasadnya Dilarutkan Dalam Cairan Asam
Menurut Tores tes DNA akan dilakukan untuk menentukan apakah tubuh siswa dilarutkan dalam cairan asam atau tidak.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEKSIKO - Tiga mahasiswa film di Meksiko hilang lima pekan lalu.
Mereka adalah Javier Salomon Aceves (25), Jesus Daniel Diaz (20), dan Marco Garcia Avalos (20).
Hilangnya ketiga mahasiswa tersebut diduga diculik, disiksa, dan dilarutkan dalam cairan asam.
Tiga mahasiswa tersebut hilang pada 19 Maret 2018 usai melakukan syuting proyek film di Guadalajara, Kota kedua Meksiko.
Baca: Kemenlu China: 32 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Bus di Korea Utara
Dilansir dari AFP, Selasa (24/4/2018), sejumlah saksi mengatakan saat pulang syuting mereka dihadang sekitar enam hingga delapan orang dan dipaksa masuk ke mobil lain.
Kasus ini mengundang protes dari teman-teman mahasiswa mereka, didukung juga sutradara pemenang Oscar Guillermo Del Toro dan Alfonso Cuaron.
Baca: Ratusan orang tewas, kapal migran tenggelam di Libia
Saat ini lebih dari 33.000 orang hilang di Meksiko terkait pembunuhan, kekerasan, dan perdagangan narkoba.
Kasus orang hilang sering tidak terpecahkan di Meksiko dimana lebih dari 90 persen kejahatan kekerasan tidak pernah dihukum.
Contohnya penghilangan dan pembantaian yang dilakukan pada tahun 2014 terhadap 43 siswa yang belajar untuk menjadi guru di bagian selatan Guerrero.
Baca: Mengintip Lahapnya Tentara Inggris Makan Nasi Liwet Bersama Anak Panti Asuhan
Kepala Penyelidik, Lizette Torres mengatakan para penculik pelajar film itu diyakini adalah anggota kartel narkoba Jalisco Generasi Baru, sindikat kejahatan yang kuat berbasis di negara bagian barat.
"Tidak ada indikasi bahwa (para siswa) sendiri memiliki hubungan dengan kelompok apapun," ujar Lizatte Torres, Selasa (24/4/2018).
Konfirmasi kematian mereka terjadi setelah para penyelidik menyita tiga tong penuh dengan cairan asam dari sebuah rumah di kota Tonala, tempat para siswa sedang syuting.
Menurut Tores tes DNA akan dilakukan untuk menentukan apakah tubuh siswa dilarutkan dalam cairan asam atau tidak.