Warna Taj Mahal Berubah Hijau, Mahkamah Agung India Minta Pemerintah Cari Bantuan Asing
Polusi, pembangunan, serta kotoran serangga disebut sebagai penyebab perubahan warna bangunan
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Mahkamah Agung India menginstruksikan pemerintahnya untuk mencari bantuan asing guna memperbaiki perubahan warna yang terjadi pada Taj Mahal.
Mahkamah Agung menyebut makam terkenal yang dibangun pada abad ke 17 itu, berubah warna dari putih menjadi kuning, dan sekarang berubah lagi menjadi cokelat dan hijau.
"Meskipun Anda (pemerintah) memiliki tenaga ahli, Anda tidak memberdayakannya. Atau mungkin Anda tidak peduli," ujar Mahkamah Agung, seperti dilansir BBC, Selasa (1/5/2018).
Polusi, pembangunan, serta kotoran serangga disebut sebagai penyebab perubahan warna bangunan yang masuk ke dalam tujuh keajaiban dunia ini.
Hakim Madan Lokur dan Deepak Gupta melihat hal ini dari hasil foto bangunan itu yang diberikan oleh pemerhati lingkungan. Mereka pun meminta pemerintah untuk mencari tenaga ahli dari dalam India dan luar negeri.
Pemerintah sendiri telah bertindak, mereka menutup ribuan pabrik di sekitar Taj Mahal. Namun para aktivis menilai Taj Mahal tetap kehilangan warnanya.
Mengapa Taj Mahal berubah warna menjadi hijau?
Kotoran di Sungai Yamuna, yang berada di sekitar Taj Mahal, menarik serangga yang membuang kotorannya di dinding bangunan, dan membuat noda.
"Masalah ini bukanlah yang pertama - beberapa kali dalam dua dekade terakhir, warna dinding Taj Mahal yang putih telah dilapisi lumpur guna membersihkan noda yang menempel - tapi ada ketakutan bahwa masalah justru bertambah parah," jelas pihak Mahkamah Agung.
Terakhir kali ini dilakukan adalah Januari lalu. Pelapisan lumpur ini diharapkan menyerap debu, hingga kotoran serangga.
Ini sama halnya dengan masker di wajah, namun ini dilakukan pada sebuah bangunan bersejarah. Nantinya, lumpur akan dibersihkan, yang membuat debu dan noda lainnya hilang. Operasi pembersihan terakhir diharapkan selesai pada akhir tahun ini.(BBC)