Mahathir: Raja Malaysia Bersedia Ampuni Anwar Ibrahim
"Jadi, setelah itu, dia akan bebas untuk berpartisipasi dalam politik, " Mahathir mengatakan pada konferensi pers
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, hari ini Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, bersedia untuk memberikan pengampunan langsung kepada Anwar Ibrahim.
"Raja telah menunjukkan bahwa dia bersedia untuk mengampuni Anwar segera, jadi kita akan melalui proses yang tepat," ujar Mahathir kepada awak media, Jumat (11/5/2018).
Baca: Ditundanya Sidang Aman Abdurrahman Hari Ini Diduga Terkait Kericuhan Di Rutan Mako Brimob
Untuk diketahui Anwar divonis 5 tahun penjara atas dakwaan menyodomi asistennya.
Mahathir dan Anwar Ibrahim bersatu dalam koalisi partai untuk mengalahkan Perdana Menteri Najib Razak dengan partai pengusungnya, Barisan Nasional, dalam pemilu ke-14.
"Pengampunan lengkap atau penuh, yang juga berarti bahwa ia harus tidak hanya dapat diampuni tapi juga akan mendapatkan pembebasan segera ketika diampuni."
"Jadi, setelah itu, dia akan bebas untuk berpartisipasi dalam politik, " Mahathir mengatakan pada konferensi pers.
Menjawab pertanyaan, dia mengatakan bahwa untuk bergabung dengan jajaran kabinet, Anwar terlebih dahulu akan menjadi seorang anggota parlemen.
"Oleh karena itu Anwar akan segera bergabung dalam kabinet," katanya.
Sebelumnya Mahathir menyatakan bakal meminta pengampunan untuk Anwar Ibrahim. Pernyataan tersebut dilontarkan setelah koalisinya mendapat kemenangan dalam Pemilihan Umum ( Pemilu) Malaysia Rabu (9/5/2018).
Anwar Ibrahim adalah mantan wakil Mahathir pada 1 Desember 1993 hingga 2 September 1998. Mahathir memecatnya setelah dia tersandung tuduhan sodomi.
Kemudian di 2013, dia mendapat vonis penjara selama lima tahun atas tuduhan yang sama.
Dia bakal bebas pada 8 Juni mendatang.
"Ketika dia resmi mendapat pengampunan, maka dia bisa kembali menjadi perdana menteri," kata Mahathir seperti dilansir Malaysia Kini Kamis (10/5/2018).
Namun, lanjut pemimpin 92 tahun tersebut, Anwar harus memulai dari bawah.
Setidaknya sebagai senator sebelum bertarung di level yang lebih tinggi. Pada konvensi Pakatan Harapan di Januari, koalisi setuju untuk mencalonkan Mahathir sebagai calon PM, sementara Anwar menjadi penerusnya.
Dalam hasil hitung cepat tidak resmi, Pakatan Harapan memperoleh 115 kursi parlemen dari total 222 kursi yang diperebutkan.
Baca: Rencana AS Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem, Jokowi: Indonesia Kecam Keras Keputusan Ini
Sedangkan koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Perdana Menteri Petahana, Najib Razak, mencatat perolehan 79 kursi.
Ini adalah kekalahan perdana Barisan Nasional yang telah menguasai Malaysia selama lebih dari enam dekade terakhir.
"Kami tidak membalas dendam. Kami hanya ingin memulihkan hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers pukul 02.45 dini hari waktu setempat. (BERNAMA/STAR/MALAYSIA KINI)