Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Penyintas Wanita Tragedi Hiroshima dan Politik Bantuan Amerika Serikat

Satu hal luput, tenggelam bersama sorak sorai kepahlawanan Amerika Serikat yang mendonorkan bantuan bagi para penyintas

Editor: Aji Bramastra
zoom-in Kisah Penyintas Wanita Tragedi Hiroshima dan Politik Bantuan Amerika Serikat
allthatinteresting
Hiroshima sesaat setelah ledakan bom terjadi 

Satu hal luput, tenggelam bersama sorak sorai kepahlawanan Amerika Serikat yang mendonorkan bantuan bagi para penyintas: pemerintah AS tidak pernah meminta maaf atas salah satu tragedi pembunuhan massal paling mengerikan sepanjang peradaban manusia tersebut

TRIBUNNEWS.COM - 6 Agustus 1945, otoritas militer Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama yang ditempatkan di kota Hiroshima, Jepang.

Co-pilot Robert Lewis, awak pesawat Enola Gay, pesawat pembawa bom yang bertanggung jawab atas lenyapnya sebagian besar kota dan penghuni Hiroshima, bahkan tak menyangka dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Dalam sebuah wawancara ia mengenang: "Ya Tuhan, apa yang telah kita lakukan?," sesaat setelah ledakan dahsyat mengguncang kota itu.

Diperkirakan 70.000 hingga 200.000 nyawa melayang dalam tragedi Hiroshima, sementara tidak sedikit dari mereka mengalami cacat permanen akibat luka bakar.

Para penyintas yang selamat dari serangan, menderita efek cedera dalam jangka panjang berupa kanker, serta cacat lahir abnormal pada bayi akibat efek radiasi nuklir.

Sementara bagi para penyintas wanita, dampak psikologis dan sosial dari bom itu bertahan lama.

Berita Rekomendasi

Halaman Selengkapnya

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas