Najib: Wow, Ekonomi Malaysia Telah Berubah Dalam Waktu 2 Minggu
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak bingung dengan perubahan mendadak pendapat pemerintah atas kondisi ekonomi di negaranya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak bingung dengan perubahan mendadak pendapat pemerintah atas kondisi ekonomi di negaranya.
"Saya ingin tahu bagaimana perekonomian nasional dengan cepat berbalik dari apa telah diklaim sebelum pemilu ke-14 sebagai ekonomi dalam krisis dan kegagalan ekonomi. Kini kuat dan solid," tuliskan Najib di akun Facebooknya, Sabtu (26/5/2018) kemarin.
Baca: Anggun Dipakai Model, Begini Hasilnya saat Baju yang Sama Dikenakan Nagita Slavina
"Semua ini hanya dalam dua minggu?" lanjut dia.
Mantan Perdana Menteri mengomentari laporan berita di The Star, Jumat (25/5/2018) yang mengutip keterangan Menteri Keuangan Lim Guan Eng.
Menkeu mengatakan bahwa ekonomi Malaysia tetap kuat dengan fondasi yang kuat meskipun perlu meningkatkan kondisi fiskal saat ini.
Baca: Ibu Menyusui Digigit Ular Berbisa, Anaknya Ikut Meninggal
Lim diminta untuk mengomentari bagaimana pemerintah berupaya mengembalikan kepercayaan investor disaat rasio utang-PDB yang saat ini berada pada angka 80 persen.
Sebelumnya juga, Najib mengatakan klaim menteri keuangan Lim Guan Eng yang menyebut 1Malaysia Development Berhad (1MDB) terkait jaminan bailout rupanya gagal paham.
"Menteri keuangan baru menuduh bahwa pemerintah sebelumnya, kementerian keuangan, Khazanah dan Bank Negara Malaysia memberikan bailout atau suntikan dana untuk utang 1MDB sebesar RM 7 miliar atau Rp 24,8 miliar," tulis Najib Razak dalam unggahan Facebook seperti dilaporkan Channel News Asia, Sabtu (26/5/2018).
Najib menyebut tuduhan tersebut salah sasaran dan bersifat politis.
Sebelumnya Lim Guan Eng mengatakan Malaysia telah menyuntikkan dana bantuan terhadap utang 1MDB sejak April 2017.
Pada Kamis (24/5/2018), Lim mengkonfirmasi perjanjian pemberian dana dari bank sentral dan perusahaan negara Khazanah, digunakan pemerintah Najib Razak untuk menanggung beban 1MDB.
Lim Guan Eng mengatakan kementerian keuangan sejauh ini telah mengucurkan dana sebesar RM 6,98 miliar atau Rp 24,4 miliar untuk 1MDB.
Namun Najib Razak mengatakan tuduhan itu salah dan Lim hanya melihat pada utang 1MDB.(The Star)