Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Malaysia Ringkus 15 Teroris yang Berencana Menyerang Pada Saat Pemilu, Ada yang Masih SMA

Kepolisian Malaysia berhasil menangkap 15 orang teroris dari berbagai negara bagian.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
zoom-in Polisi Malaysia Ringkus 15 Teroris yang Berencana Menyerang Pada Saat Pemilu, Ada yang Masih SMA
the star
Kepolisian Malaysia berhasil menangkap 15 orang teroris dari berbagai negara bagian. Termasuk seorang siswa SMA dan seorang wanita yang berencana akan menyerang pemilih non-Muslim pada hari pemungutan suara yang lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR-- Kepolisian Malaysia berhasil menangkap 15 orang teroris dari berbagai negara bagian.

Termasuk seorang siswa SMA dan seorang wanita yang berencana akan menyerang pemilih non-Muslim pada hari pemungutan suara yang lalu.

Hal itu disampikan Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun kepada wartawan, Jumat (1/6/2018).

Inspektur Jenderal Polisi merinci dari orang yang ditangkap, enam warga Malaysia, dua Filipina dengan status penghuni permanen.

Kemudian sepasang suami istri dari negara Afrika Utara, satu Bangladesh dan empat warga Filipina.

Mereka ditahan di Kuala Lumpur, Selangor, Johor, Kelantan dan Sabah dari antara 27 Maret hingga 9 Mei.

Berita Rekomendasi

Para tersangka dijemput divisi khusus anti-terorisme Bukit Aman.

Mohamad Fuzi menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan terhadap seorang pria berusia 33 tahun, yang dideportasi dari Turki pada 27 Maret.

"Dia segera ditahan oleh pihak berwenang di sana," katanya.

Penangkapan kedua terhadap sepasang suami-isteri di Gombak pada 2 April. Kedua tersangka warga Negara Afrika Utara masuk dalam daftar ingin terlibat dalam aksi kelompok teror Islam negara (ISIS).

"Mereka berhasil masuk Malaysia pada 16 Maret dan mereka berencana untuk pergi ke negara ketiga," ujarnya.


"Kita telah mendeportasi mereka pada tanggal 14 April," tambahnya.

Penangkapan ketiga terhadap seorang warga Bangladesh berusia 41 tahun, yang adalah seorang pemilik restoran di Bukit Bintang.

"Dia diyakini terlibat dalam penyelundupan senjata untuk kelompok-kelompok teroris dan masuk daftar merah Interpol," ucapnya.

"dia ditahan pada tanggal 2 April, " katanya lebih lanjut.

Juga ditangkap seorang anak berusia 17 tahun, yang direncanakan akan meluncurkan serangan terhadap tempat hiburan dan tempat ibadah milik non-Muslim menggunakan Molotov cocktail.

"Dia ditahan di Damansara Damai, Petaling Jaya pada tanggal 20 April. Kami percaya dia sudah rencanakan menyerang lokasi tertentu," jelasnya.

"Dia juga meng-upload video menyatakan niatnya untuk melancarkan serangan. Ia ditahan satu jam setelah video diupload, "katanya.

IGP mengatakan polisi juga menangkap dua orang yang berencana untuk menyerang rumah ibadah milik non-Muslim dan menculik personil polisi.

"Tersangka - NorFarkhan Mohd Isa - ditangkap di Johor pada tanggal 20 April. Sementara pembantunya, Muhamad Faizal Muhamad Hanafi ditahan di Pasir Mas, Kelantan pada April 23. Dua lainnya masih buron, "katanya.

Enam warga Filipina, termasuk dua orang yang berstatus penduduk tetap bersama dengan warga Malaysia ditahan di Sabah pada 24 April dan 26 April.

"Tersangka berusia antara 22 dan 49 tahun, berencana untuk menyediaan senjata untuk digunakan dalam jihad mereka di kota Marawi, Filipina," kata Mohamad Fuzi.

Terakhir kali penangkapan seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun di Puchong pada hari pemungutan suara 9 Mei.

"Dia berencana untuk penyerang ke pemilih di pusat pemungutan suara dengan mobilnya."

"Tersangka juga merencanakan untuk mengisi mobil dengan tabung gas dan bahan peledak dan melakukan serangan mobil terhadap rumah ibadah non-Muslim, " katanya. (The Star)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas