Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, Tokyo - Kematian Don Juan Kishu (nama daerah di perfektur Wakayama Jepang) Kousuke Nozaki (77) tanggal 24 Mei 2018 kini banyak terkait dengan isteri mudanya Saki Sudou (22) karena diduga polisi meninggal tidak wajar tercemar narkoba kadar tinggi saat meninggal di kamarnya sekitar jam 21:00 waktu Jepang.

"Saya mau kawin karena enak ya dapat satu juta yen per bulan dijanjikan Nozaki," papar Sudou kepada pers.

Namun Sudou menolak membunuh suaminya tersebut.

"Ngapain saya membunuh suami saya sendiri, gak masuk akal. Juga ngapan saya bawa ke rumah sakit anjingnya kalau sampai saya juga yang bunuh," paparnya lagi.

Polisi sudah 3 kali melakukan pemeriksaan dan yang ketiga kali adalah pemeriksaan terhadap kuburan anjing Nozaki yang ada di kebun rumahnya sendiri.

"Mungkin saja pemeriksaan menyeluruh dilakukan ke empat kalinya nanti kalau ada yang dicurigai kembali," papar Taihei Ogawa (57) mantan penyidik dan mantan polisi Jepang yang berpengalaman 30 tahun,

Saat ini antara lain 2000 botol bir disita polisi untuk diselidiki mencari bukti keterkaitan narkoba di dalamnya.

"Penyelidikan 2000 botol bir itu makan waktu sekitar satu tahun lo, jadi penyelidikan ini masih akan terus berlangsung setahun lagi," papar Ogawa lagi.

Sudou kelahiran Sapporo bulan Februari 1996 lulusan sekolah khusus salon rambut dan mantan model dan wanita klub kelas tinggi di Jepang.

Anak kedua dari tiga bersaudara, kakak wanita dan adik lelaki itu, memiliki hak hukum warisan 5 miliar yen atas kematian suaminya Nozaki tersebut.

Umumnya masyarakat Jepang menyalahkan isteri mudanya tersebut yang diduga kuat karena duit warisan kemungkinan dibunuhnya secara halus suaminya.

Polisi tidak menemukan hal yang aneh dari luar. Jadi kalau pun pembunuhan dilakukan dari dalam rumah dengan baik tanpa kekerasan dan saat itu di lantai satu ada pembantunya dan Sudou isteri Nozaki, dan Nozaki meninggal di lantai 2.

Satu hal menarik adalah adanya kiriman dari Indonesia yang tiba di kantor Sudou awal Mei 2018. Setelah diberitahukan stafnya, "Ada kiriman dari Indonesia buat ibu," langsung Sudou mendatangi dan mengambil tergesa-gesa serta membawa ke kamarnya.

Polisi masih terus menyelidiki kiriman dari Indonesia tersebut.