Polisi Malaysia Tangkap Terduga Teroris Asal Indonesia
Pasukan Khusus Antiterorisme Polisi Malaysia menangkap seorang warga Indonesia di Ipoh, Perak, Sabtu (14/7/2018).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pasukan Khusus Antiterorisme Polisi Malaysia menangkap seorang warga Indonesia di Ipoh, Perak, Sabtu (14/7/2018).
WNI yang berstatus sebagai pekerja pabrik dan berusia 42 tahun tersebut diduga memiliki hubungan dengan teroris Indonesia yang berniat menyerang Mako Brimob kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Indonesia, pada Mei lalu.
Baca: Masyarakat Dapat Beri Masukan Kepada KPU Soal Calon Legislatif
Channel News Asia melaporkan, kepolisian Malaysia sedang menyelidiki tersangka teror tersebut, khususnya terkait hubungan dan keterkaitannya.
"Tersangka memiliki hubungan dengan anggota dari Jamaah Ansharut ulama Daulah (JAD) bernama Tendi Sumarno," kata sumber intelijen senior kepada Channel News Asia.
Untuk diketahui, Tendi Sumarno (23), terduga teroris yang menusuk anggota Brimob Bripka Marhum Prencje hingga meninggal dunia di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Baca: Kerajaan Inggris Siapkan Kado Spesial untuk Ulang Tahun ke-5 Pangeran George
"Kami sedang menyelidiki lebih lanjut hubungan dia dengan Tendi, seorang pria yang membunuh seorang perwira polisi Indonesia di Mako Brimob di Kelapa Dua, Jawa Barat, pada tanggal 10 Mei," katanya.
Kerusuhan yang memakan korban jiwa tersebut terjadi selama tiga hari di markas Brimob yang dimulai pada 8 Mei.
Peristiwa dimulai saat sejumlah tahanan teroris di Mako Brimob membuat kericuhan dan menyandera anggota polisi.
Baca: Sore Tadi Rupiah Kembali Ditutup Melorot ke Rp 14.442 Per Dolar
Para tahanan kemudian menyita senjata dan bahan peledak yang disimpan dalam penjara.
Lima petugas polisi disiksa dan dibunuh di blok penjara.
Ada juga narapidana teroris tewas dalam peristiwa tersebut.
Setelah dilakukan negosiasi, 155 narapidana teroris akhirnya menyerah.
Tak lama berselang, seorang anggota Brimob ditikam sampai meninggal dunia oleh Tendi di luar kator intelijen Brimob.
Tendi tewas setelah petugas melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak bagian dadanya.
Sedangkan Bripka Marhum meninggal dunia dengan luka terbuka di bagian perut setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Tendi diyakini menjadi anggota JAD, sebuah kelompok teroris terkemuka yang telah berjanji setia kepada ISIS.
Kelompok JAD ini berada di balik serangkaian serangan teror di Indonesia, termasuk pengeboman gereja Surabaya Mei lalu.(Channel News Asia)