2 Orang Tewas 13 Luka-laka dalam Penembakan di Toronto
Sebanyak dua orang tewas dan 13 lainnya luka-luka akibat serangan penembakan di dekat sebuah restoran di Toronto
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TORONTO - Sebanyak dua orang tewas dan 13 lainnya luka-luka akibat serangan penembakan di dekat sebuah restoran di Toronto, Kanada, pada Minggu (22/7/2018) malam.
Dilansir The Guardian, Senin (23/7/2018), pihak kepolisian mengonfirmasi dua korban tewas, yang terdiri dari seorang wanita dan pelaku penembakan.
"Pelaku meninggal setelah terlibat dalam baku tembak dengan polisi," ujar polisi yang menambahkan bahwa 13 orang lainnya terluka.
Paramedis, petugas pemadam kebakaran dan polisi bergegas ke tempat kejadian di Danforth dan Pape Avenues di lingkungan Greektown, Toronto, sekiranya pukul 22.00 waktu setempat.
Satu di antara 13 korban luka-luka adalah seorang gadis kecil yang berada dalam keadaan kritis. Semua korban tertembak telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kepala kepolisian Toronto Mark Saunders menjelaskan polisi belum menetapkan motif pelaku.
"Kita terbuka atas segala kemungkinan terkait motif pelaku, dan tidak bisa menetapkan sebelum penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Seorang saksi mata, Jody Steinhauer menceritakan dirinya berada di sebuah restoran di Danforth Avenue bersama keluarganya ketika dia mendengar apa yang terdengar seperti 10 sampai 15 ledakan petasan.
"Kami mulai mendengar orang-orang berteriak di luar," katanya.
Walikota Toronto, John Tory menyebut penembakan tersebut "perbuatan tercela."
"Atas nama semua penduduk Toronto, saya marah karena seseorang telah melepaskan serangan mengerikan ke kota kami," tulisnya lewat Twitter pada Minggu (22/7/2018).
"Sementara kota kami akan selalu tangguh dalam menghadapi serangan seperti itu, itu tidak berarti tindakan pengecut yang dilakukan terhadap penduduk kami kurang menyakitkan - ini adalah serangan terhadap keluarga tak berdosa dan seluruh warga kami."
Tory meminta orang-orang untuk tidak berspekulasi mengenai motif serangan itu dan mengatakan dia memiliki "keyakinan total" dalam kemampuan polisi untuk menentukan apa yang terjadi.