Hasil Penelitian Ungkap Misteri di Balik Hilangnya Kapal dan Pesawat di Segitiga Bermuda
Ahli Kelautan Inggris telah menyelesaikan penyelidikan mereka yang dilakukan selama beberapa dekade terkait 'sisi misterius' Segitiga Bermuda.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Ahli Kelautan Inggris telah menyelesaikan penyelidikan mereka yang dilakukan selama beberapa dekade terkait 'sisi misterius' Segitiga Bermuda.
Mereka akhirnya menentukan alasan apa yang ada di balik hilangnya ratusan objek secara misterius di wilayah itu.
Segitiga seluas 700 ribu meter persegi itu membentang dari ujung Florida, Puerto Rico, hingga Bermuda.
Baca: Kepolisian di Swiss Mengimbau Agar Anjing Diberi Sepatu untuk Hadapi Cuaca Panas
Dilansir dari laman Russia Today, Jumat (3/8/2018), selama lebih dari 100 tahun, wilayah tersebut telah menarik perhatian masyarakat di dunia, setelah mulai bermunculannya laporan terkait adanya banyak bangkai kapal yang tidak biasa di wilayah itu.
The New York Times mengklaim setidaknya ada 50 kapal, 20 pesawat, dan lebih dari seribu orang telah menghilang di Segitiga tersebut dalam kurun waktu 500 tahun terakhir.
Baca: Perempuan di Korea Selatan Dihantui Kasus Pelecehan Seksual Lewat Kamera Tersembunyi
Saat ini, para peneliti dari Universitas Southampton mengatakan kapal-kapal itu telah tersedot masuk ke lautan oleh 'gelombang jahat' setinggi lebih dari 30 meter atau sekira 100 kaki.
Mereka pun menjelaskan teori tersebut dalam film dokumenter Channel 5 berjudul 'The Bermuda Triangle Enigma'.
"Ada badai di Selatan dan Utara yang muncul bersamaan, kami telah mengukur gelombang setinggi lebih dari 30 meter itu, semakin besar ukuran kapal maka akan semakin banyak pula kerusakan yang terjadi," kata Dr Simon Boxall, seorang Ahli Kelautan yang memimpin penelitian tersebut, kepada The Sun.
Baca: Pria Down Syndrom Ditembak Mati Polisi Karena Bawa Senjata Api Mainan
Sementara itu, banyak teori yang menjelaskan hilangnya objek di Segitiga Bermuda selama bertahun-tahun telah menjadi perhatian para ilmuwan.
Mereka memusatkan perhatian pada hipotesis gelombang aneh saat gelombang setinggi 18,5 meter diukur menggunakan satelit di Laut Utara pada 1995 silam.
Gelombang Rogue terjadi saat gelombang besar yang tidak biasa menghantam dan jatuh ke laut lepas.
Perlu diketahu, tinggi gelombang normalnya adaalah sekitar 12 meter dan memiliki tekanan putus 8,5 psi atau pon per inci persegi.
Sedangkan kapal modern dirancang untuk bisa menahan gelombang sekitar 21 psi.