30 Ribu Lebih Relawan Olimpiade 2020 di Tengah Anggapan Boondoggle Masyarakat Jepang
Sejak dibuka 27 September 2018 hingga Jumat (5/10/2018) pagi, jumlah pelamar untuk relawan game pada Olimpiade 2020 mencapai 61.826 orang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak dibuka 27 September 2018 hingga Jumat (5/10/2018) pukul 10.00 pagi, jumlah pelamar untuk relawan game pada Olimpiade 2020 mencapai 61.826 orang.
Sebanyak 31.982 relawan telah menyelesaikan prosedur Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade yang diperlukan.
Panitia berharap untuk mengamankan sekitar 80.000 relawan melalui rekrutmen online sampai dengan awal Desember 2018.
"Kami masih memiliki banyak waktu, sekitar dua bulan dari tenggat waktu. Saya akan mengatakan itu berjalan dengan baik sejauh ini," ungkap Toshiro Muto, direktur jenderal komite penyelenggara.
Dia mengatakan para pelamar hampir terbagi rata antara pria dan wanita di semua kelompok umur, termasuk individu di usia 70-an.
Selain pelamar tersebut, 3.426 telah diterapkan untuk disebut relawan kota yang direkrut oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo.
Baca: Raffi Ahmad Sukses Jadi Host Pembuka Opening Ceremony Asian Para Games 2018, Ini Kata Iriana Jokowi
Baca: Update Ratna Sarumpaet: Belum Dijenguk Timses Prabowo, Ajukan Tahanan Kota, Rahasiakan Penyakit
Sebagai perbandingan, sekitar 240.000 relawan terdaftar untuk Olimpiade London 2012, menurut komite.
Ditanya tentang keluhan bahwa situs web pendaftaran tidak mudah digunakan, Muto mengatakan komite tidak memiliki rencana untuk memodifikasi sistem tetapi bekerja untuk meningkatkan secara manual untuk pengguna.
Baca: Edi Obama Dipecat dari Demokrat: Mungkin Ini Adalah Pengabdian Terakhir
Komite akan menangani keluhan tersebut melalui call center, yang menerima sekitar 100 panggilan telepon per hari.
Situs web tersebut dikembangkan terutama oleh perusahaan jasa IT Prancis Atos, salah satu mitra utama dari Tokyo Games dan menghabiskan jutaan yen anggaran itu.
Sementara relawan tidak dapat uang sama sekali.
Panitia Olimpiade dibully di dunia maya, di tengah bisnis raksasa Olimpiade, relawan tidak dapat uang apa pun.
Akhirnya panitia mengubah kebijakan memberikan kartu kereta api 1000 yen sehari bagi relawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.