Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uniqlo Usulkan Pertemuan Dengan Para Pendemonya November 2018 di Jakarta

Perusahaan fashion Jepang Uniqlo mengusulkan pertemuan dengan pihak karyawan Indonesia November mendatang di Jakarta

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Uniqlo Usulkan Pertemuan Dengan Para Pendemonya November 2018 di Jakarta
Richard Susilo
Dua mantan karyawan Jaba garmindo, Adminyati (50) kiri dan Sumarni, 46 (kanan) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan fashion Jepang Uniqlo mengusulkan pertemuan dengan pihak karyawan Indonesia November mendatang di Jakarta, ungkap sumber Tribunnews.com dari Clean Clothes Campaign (CCC).

"Uniqlo mengusulkan pertemuan di Jakarta November mendatang. sayang sekali saat tenaga Indonesia ke Tokyo mereka pihak Uniqlo tidak ada dan tidak mau menemui mereka," tambah sumber tersebut.

Dua mantan karyawan Jaba Garmindo 11 Oktober lalu mengeluhkan lewat video CCC (https://www.facebook.com/realCCCEA/videos/407030903168139/ ) mengenai pesangonnya yang tidak diterima dari Uniqlo yaitu Adminyati (50) dan Sumarni, 46

"Nama saya Adminyati usia 50 tahun bekerja di jaba Garmindo tahun 1993 hingga 2014. Sejak 2014 sampai sekarang kita terlantar tak diurusi perusahaan tak bertanggungjawab khususnya juga dari order Uniqlo," ungkap Adminyati.

Baca: Maruf Amin Sebut Esemka Bakal Diproduksi Massal, Pemerhati Otomotif: Agak Aneh, Tiba-tiba Surprise

Menurutnya pula, "Kami kerjakan order Uniqlo dan segala macam, tapi mengerjakan Uniqlo tertekan dituntut hasil yang bagus, bahkan sampai over waktu dan tidak dibayar dengan hasil yang bagus dan dapat target."

Sementara itu satu orang lagi Sumarni usia 46 tahun bekerja di Jaba Garment dari 1995.

Berita Rekomendasi

"Saya dapat order bermacam-macam termasuk Uniqlo. Untuk peraturan sangat memberatkan kami.
Hasil dituntt uniqlo berupa hasil kualitas menurut standar internasional."

Adminyati sejak tahun 2014 sampai sekarang, "Kita terlantar tidak diurus perusahaan tidak ada yang bertanggungjawab dari order Uniqlo kami keluarga kekurangan dengan apa pun kita berusaha sampai kumpul botol aqua dijual buat ongkos anak saja sekolah dan untuk makan sehari hari kita jualan keliling," ungkapnya.

Nasib kita terkatung2 sampai kini belum terima pesangon sama sekali, tambah mereka.

"Untuk Mister Tadashi yang punya wenang Uniqlo, tolong bayar yang selama ini kami tuntut berikan upah buruh yang belum dibayar yaitu pesangon," tekan Sumarni.

Adminyati pun menambahkan, "Berikanlah hak kami yang selama ini belum diberikan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas