Pemilu Jangka Menengah AS, Trump Klaim Menang Telak Meskipun Kalah di DPR
Mayoritas Demokrat di majelis terendah akan menjadi hambatan bagi pemerintahan Trump dalam dua tahun ke depan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim peroleh 'kemenangan besar' dalam pemilihan jangka menengah AS.
Meskipun faktanya Partai Demokrat berhasil merebut mayoritas kursi senat di DPR.
Sedangkan partai asal Trump, Partai Republik mendapatkan perolehan kursi di bawah Demokrat.
Mayoritas Demokrat di majelis terendah akan menjadi hambatan bagi pemerintahan Trump dalam dua tahun ke depan.
Mereka akan memblokir program legislatif yang dicanangkan oleh Trump.
Baca: Presiden Iran Bersumpah Lawan Pengetatan Sanksi dari Donald Trump
Dikutip dari laman bbc.co.uk, Rabu (7/11/2018), pemungutan suara pada Pemilu paruh waktu tersebut dilihat sebagai referendum tentang Presiden, meskipun Trump nantinya tidak siap untuk ikut dalam pemilihan kembali pada 2020 mendatang.
Kontrol Partai Republik terhadap Senat selama ini bisa disebut lebih signifikan, kata Wartawan BBC Aleem Maqbool di Washington.
Hal itu karena Trump memfokuskan kampanyenya pada perolehan kursi Senat, dan kandidat yang ia dukung tentu saja akan memperoleh manfaat.
Trump saat ini merasa bahwa basisnya akan selalu mendukung tiap kebijakannya selama dua tahun terakhir masa pemerintahannya nanti.
Sementara itu Ketua DPR dari Demokrat Nancy Pelosi berjanji, partainya akan menjadi penyeimbang di Gedung Putih.
Pelosi mengatakan pada pendukungnya, "Hari ini lebih dari sekedar tentang 'Demokrat dan Republik', ini tentang bagaimana memulihkan cek dan saldo Konstitusi kepada administrasi Trump (yang harus bertanggungjawab),".
Demokrat kini dapat memulai penyelidikan terhadap administrasi dan urusan bisnis Trump, terkait pengembalian pajak hingga potensi adanya konflik kepentingan dalam kasus itu.