Dubes Uni Eropa: Angkatan Laut Eropa Tak Mengalami Masalah saat Melintasi Laut Cina Selatan
Angkatan Laut Eropa selama ini tidak mengalami masalah saat melintasi Laut Cina Selatan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
"Beberapa negara besar yang ada di luar kawasan (LCS) tampaknya tidak menghargai kedamaian dan ketenangan di LCS, mereka mengirim kapal perang dan pesawat ke LCS untuk menciptakan masalah," kata Xiaoming.
Dikutip dari laman Russia Today, Tiongkok memang tidak keberatan dengan prinsip kebebasan navigasi.
Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu menyadari bahwa kebebasan navigasi memungkinkan ratusan ribu kapal berlayar melalui perairan yanhg tengah menjadi sengketa itu.
Baca: Wali Kota Subulussalam Merah Sakti Menangis dan Minta Maaf di Rapat Paripurna DPRK
LCS merupakan salah satu arteri perdagangan terbesar yang sangat penting bagi banyak negara.
Xiaoming menambahkan, Tiongkok hanya tidak suka saat melihat kapal-kapal milik rivalnya, Amerika Serikat (AS) dan sekutu, berani melanggar perairan di wilayah Paracel dan kepulauan Spratly.
Di dua lokasi itu, Tiongkok diketahui telah membangun infrastruktur militer untuk melindungi wilayah yang diklaim sebagai teritorialnya.
"Dibalik alasan yang mereka sebut sebagai 'kebebasan navigasi', mereka telah mengabaikan jalur laut yang luas dan memilih untuk berlayar ke perairan yang berdekatan dengan pulau-pulau (di wilayah yang kami klaim), hanya sekedar untuk memamerkan kekuatan militer mereka," kata dia.
Xiaoming pun menyebut hal itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Tiongkok dan ancaman pada keamanan dan perdamaian serta stabilitas kawasan LCS.