Kedubes RRT untuk Indonesia Pastikan Negaranya Lindungi Muslim Uighur Menjalankan Ibadah
Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, memberikan penjelasan lengkap mengenai program pelatihan dan pendidikan vokasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Antara lain serangan kekerasan dan teror di Urumqi pada 22 Mei 2014, di Shanshan pada 26 Juni 2013, di Shache pada 28 Juli 2014, di Baicheng pada 18 September 2015.
Masyarakat dari berbagai suku di Xinjiang sama-sama merasa marah dan mengecam kejahatan teroris.
Dalam surat kepada pemerintah daerah oleh anak seorang polisi Uighur yang gugur saat menjalankan tugas, berbunyi bahwa "saya berharap Pemerintah dapat secara tegas memberantaskan tindak pindana kekerasan dan teror sampai tuntas supaya tidak ada anak lagi yang membesar tanpa pendampingan ayahnya."
Terorisme dan ekstremisme adalah musuh manusia. Dengan menyerap pengalaman komunitas internasional dalam melawan terorisme, Tiongkok telah mengambil serangkaian langkah deradikalisasi.
Di sebagian daerah di Xinjiang, sejumlah penduduk masih kurang menguasai bahasa mandarin, kesadaran dan ilmu pengetahuan hukum terbatas, keterampilan kerja mereka pun tidak memadai untuk mendapatkan kerja sehingga sangat rentan akan penghasutan dan instigasi oleh terorisme dan ekstremisme.
Berdasarkan situasi ini, pemerintah daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan vokasi gratis kepada sebagian orang yang terdampak oleh pemikiran ekstremisme. Konten pelajarannya adalah bahasa mandarin, ilmu pengetahuan hukum, keterampilan kerja dan pendidikan deradikalisasi.
Kursus yang disediakan oleh lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi itu termasuk produksi pakaian dan topi, pengolahan makanan, perakitan produk elektronik, tipografi dan pencetakan, e-commerce dan lain-lain.
Para pelajar dapat mengambil satu atau dua kursus sesuai dengan keinginan dan kondisi diri sendiri. Selama masa pelatihan, para pelajar dibayar gaji.
Kebiasaan kehidupan normal mereka dihormati dan dilindungi berdasarkan latar belakang eknis dan agamanya.
Setelah para pelajar lulus, institut ini akan merekomendasikannya kepada perusahaan lokal sesuai dengan keterampilan kerja mereka, supaya para lulusan mendapat pekerjaan dan menjadi kaya.
Dengan begitu, praktek ini membuktikan bahwa pelatihan vokasional merupakan tindakan efektif di Xinjiang untuk menghapuskan lingkungan dan tanah terorisme dan ekstremisme,dan juga mencegah kejahatan kekerasan dan teror.
"Hingga saat ini, tindakan antiteroris komprehensif di Xinjiang telah mendapat hasil nyata," jelasnya.
Selama 21 bulan ini, tak pernah terjadi serangan teroris dan kekerasan di Xinjiang, jumlah perkara tindak pidana dan gangguan keamanan umum menurun secara drastis.
Kondisi keamanan umum di Xinjiang membaik signifikan, penyebaran ekstremisme keagamaan terkendali efektif. Stabilitas sosial mempercepat pembangunan ekonomi. Pertumbuhan PDB Xinjiang pada tahun 2017 mencapai 7.6 persen.
Pada bulan Januari sampai September tahun ini, Xinjiang mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara sebanyak 132 juta orang, bertumbuh 40 persen dibandingkan waktu sama tahun yang lalu.