Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisa AI Temukan 9.000 Kasus Bullying di Kota Otsu Perfektur Shiga Jepang

Di Kota Otsu Perfektur Shiga saja satu tahun sekitar 9.000 kasus bully ditemukan dengan menggunakan AI (Artificial Intelligent).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Analisa AI Temukan 9.000 Kasus Bullying di Kota Otsu Perfektur Shiga Jepang
NHK
Formulir laporan bully oleh Dewan Pendidikan Kota Otsu Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus ijime (bully) banyak terjadi di Jepang. Di Kota Otsu Perfektur Shiga saja satu tahun sekitar 9.000 kasus bully ditemukan dengan menggunakan AI (Artificial Intelligent).

"Hal ini tampaknya pertama kali dilakukan di Jepang, penganalisaan kasus lewat AI," ungkap sumber Tribunnews.com di Kota Otsu Jepang, Kamis (14/2/2019).

Upaya ini menjadi sangat serius di Otsu setelah pelajar pria kelas dua SMP dibully kemudian berakhir dengan bunuh diri.

Baca: Motonari Otsuru, Pengacara Mantan Bos Nissan Jepang Carlos Ghosn Mengundurkan Diri

Kemudian kasus bully juga ditemukan enam tahun lalu untuk pelajar SD dan SMP sehingga tidak sedikit yang bunuh diri.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menggunakan peralatan AI, Pemda Kota Otsu melakukan analisa dalam setahun terakhir ini dan ditemukan 9.000 kasus bully di Kota Otsu saja.

Baca: Seusai Digugat Cerai, Gading Marten Kembali ke Rumah Pertama: Balik ke Rumah Bapak, Malunya Double

Penganalisaan dilakukan dengan melihat data dan laporan yang masuk dari dewan pendidikan kota tersebut dengan melihat data nama dan keluarganya, lokasi kejadian, waktu saat dibully dan jenis kelamin.

Baca: Tangis Keluarga saat Jenazah Bripka Kristian Korban Bunuh Diri Diautopsi di RS Bhayangkara

Berita Rekomendasi

Dari berbagai data tersebut, AI menganalisa terjadi 9.000 kasus bullyselama setahun di Kota Otsu.

"Kita menganalisa dengan menggunakan AI pertama kali di Jepang. Tujuannya agar bisa mengambil tindakan antisipasi preventif di masa mendatang agar bully bisa berkurang dan bahkan apabila dideteksi dimulainya bully, dapat segera dihentikan oleh guru yang bersangkutan," kata Wali Kota Otsu Naomi Koshi (43) kepada pers, Rabu (13/2/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas