Hoaks Aktor Amerika Ngaku Babak Belur Dianiaya, Ceritanya Mirip Kasus Ratna Sarumpaet
Polisi menyatakan bahwa Smollet merekayasa serangan tersebut karena ia "tidak puas dengan gajinya".
Editor: Hasanudin Aco
Kecurigaan berkembang karena polisi tak kunjung menemukan rekaman video kejadian dari 50 kamera pengawas yang mereka telah periksa. Selain itu, tak ada saksi dalam insiden tersebut.
Para penyelidik akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menemukan dua pria yang muncul dalam sebuah rekaman video di dekat lokasi Smollet mengaku telah diserang, melalui sebuah aplikasi berbagi tumpangan.
Kedua pria itu - Ola dan Abel Osundairo - terbang meninggalkan AS ke Nigeria setelah kalim serangan tersebut mengemuka dan sempat ditahan selama 48 jam saat mereka kembali ke AS pekan lalu.
Mereka akhirnya dibebaskan tanpa tuduhan apa pun setelah memberikan informasi yang "mengubah arah investigasi," ungkap polisi.
Salah satu dari kedua bersaudara itu merupakan pelatih kebugaran pribadi Smollet. Keduanya juga pernah menjadi pemeran tambahan dalam produksi 'Empire', serial populer Fox yang menceritakan kehidupan seorang raksasa industri musik dengan keluarganya di Chicago.
Polisi menyatakan bahwa mereka telah mengantongi bukti berupa lembar cek yang ditandatangani Smollet dan bahwa ia setuju untuk membayar keduanya sebesar USD3,500 atau sekitar Rp49 juta.
Inspektur Johnson menyatakan bahwa Smollet bercerita kepada salah satunya bahwa ia "tidak puas" dengan gajinya dari Fox.
Penydelidik menyatakan pada Kamis kemarin bahwa goresan kecil di wajah Smollet kemungkinan diakibatkan oleh dirinya sendiri.
Inspektur Johnson mengungkapkan bahwa Smollet awalnya "mencoba menarik perhatian dengan mengirim surat palsu bernada rasis, homofobia, dan politis" kepada dirinya sendiri di studio Fox.
Polisi telah mengonfimasi di awal Februari bahwa ditemukan serbuk putih - yang kemudian diketahui merupakan aspirin - di dalam surat tersebut.
Dalam konferensi pers Kamis kemarin, polisi mengungkapkan bahwa Smollet juga mengklaim bahwa tiga hari sebelum serangan tersebut, ia menerima telepon dari seorang pria tak dikenal yang mengatakan ejekan bernada homofobia sebelum akhirnya menutup telepon.
Ia melaporkan kepada polisi bahwa insiden yang dialaminya terjadi di dekat sebuah kamera pengawas. Kamera itu merupakan kamera yang sama di mana, menurut polisi, Smollet menunjuk kedua kakak-beradi Osundario, dalam persiapan melakukan serangan palsu tersebut.
Rabu (20/2) lalu, CBS Chicago mendapatkan rekaman yang menunjukkan dua orang membeli sejumlah bahan, termasuk balaclava (penutup wajah), yang diduga telah dikenakan oleh para penyerang Smollet.