Teror di Selandia Baru Tewaskan 49 Orang, Saksi Mata Merangkak dan Panjat Pagar Selamatkan Diri
Penembakan brutal di Selandia Baru menewaskan 49 orang. Ada dua warga negara Indonesia ( WNI) yang turut menjadi korban tindakan terorisme itu.
Editor: Sugiyarto
Pria bersenjata itu mulai menembak ke segala arah.
Nour Tavis melihat seseorang mendobrak jendela dan melompat keluar, dan ia pun punya ide untuk melarikan diri secepatnya.
"Itu satu-satunya cara untuk melarikan diri," katanya. "Aku mengikuti."
Kemudian, Nour Tavis dan yang lainnya berlari untuk menyelamatkan diri.
Nour Tavis memanjat pagar setinggi 1,5 meter dan menggedor pintu tetangga mati-matian berharap seseorang akan menjawab dan membawanya ke tempat yang aman.
"Kami masuk ke sana dan saya bisa melihat orang lain tertembak, saya bisa melihat darah," katanya.
Nour Tavis kemudian mencoba kembali ke masjid dan membantu yang terluka.
"Ada orang yang mati kehabisan darah ... itu mengerikan."
"Aku melihat orang-orang berjatuhan di depanku. Aku merangkak untuk pergi. Dan aku sempat menabrak dinding," katanya.
Tak hanya Nour, Mohan Ibrahim juga menggambarkan kepada Herald saat ia berlari untuk menyelamatkan diri dari pria bersenjata itu.
Mohan Ibrahim adalah satu dari 200 orang di masjid Masjid Al Noor Christchurch ketika dia mendengar suara tembakan.
"Awalnya kami pikir itu sengatan listrik, tetapi kemudian semua orang ini mulai berlari," ujar Mohan Ibrahim.
Seorang saksi yang tak ingin disebutkan identitasnya menuturkan, dia langsung memecahkan jendela masjid begitu mendengar suara tembakan.
Kepada CNN, saksi mata itu mengungkapkan awalnya dia hendak pergi ke toilet tatkala teroris mulai masuk dan memberondongkan senapan serbunya.